Kekesalan Ahok pada Pengemis dan 'Pak Ogah'
Kekesalan Ahok pada Pengemis dan 'Pak Ogah'
Antara//Prasetyo Utomo
Basuki mengaku telah meminta saran pada sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut. "Kerja sama dengan LSM, jangan merusak anak-anak dengan uang anda. Anak-anak kecil pun jadi minta duit kan. Sama kayak kita suruh orang kerja," ujarnya.
Hal ini, lanjut Ahok, juga membuat sejumlah oknum menyediakan jasa sewa anak kecil untuk mengemis. "Ini anak-anak jadi merasa mudah dapat uang, di bawah 12 tahun disewa juga," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyinggung keberadaan "Pak Ogah" yang marak di sejumlah putaran jalan dan parkir liar di ibu kota. "Kamu kerja seharian Rp 75 ribu. Tapi tiga jam cuma bilang `maju-maju, mundur-mundur`, jadi "Pak Ogah" bisa dapat Rp 100 ribu," ucapnya.
Melihat maraknya pengemis dan "pak ogah", dikatakan Basuki, Pemprov DKI berencana untuk menegakkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. "Kita akan terapkan denda tertinggi hingga Rp 500 ribu bagi yang melanggar," tegasnya.
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menangkap dua pengemis yakni Walang bin Kilon (54) dan Sa`aran (60) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Ketika diperiksa, kedua pengemis ini kedapatan memiliki bungkusan plastik yang berisi uang sebesar Rp 25 juta. Petugas kemudian mengirim mereka ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIBD) II, di Jl Raya Bina Marga No 48, Cipayung, Jakarta Timur, untuk dilakukan pembinaan.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.