MK. Perubahan Sosial (KPM 330) : Perkembangan Sistem Politik di Arumsari dan [Film] Negeri Lima Menara
Praktikum : ke-4 Hari/Tanggal : Kamis, 14-03-2014
MK. Perubahan Sosial (KPM 330) Ruang : O. FAC B.11
Teori Struktural Fungsional
Bacaan:
1.
Perkembangan Sistem Politik di Arumsari
2.
[Film] Negeri Lima Menara
Oleh:
Yudha
Bayu Jati Nugroho (E14110116)
Nanda
Karlita (I34110032)
Dwi
Setiyaningsih (I34110112)
Novita
Sari (H44120115)
Yayang
Witri A Djohari (I24120050)
I.
IKHTISAR
Ikhtisar
Perkembangan Sistem Politik di Arumsari
Menurut Parson
(1971) cenderung menggambarkan sistem politik sebagai suatu kaitan antar unsur
atau elemen politik sebagai suatu yang fungsional. Ada beberapa elemen yang
menyusun sistem politik lokal yaitu dinamika politik rakyat Arumsari,
perkembangan pemerintah Desa Arumsari, perkembangan LKM/LKMD, perkembangan
Badan pengontrol pemerintah desa, perkembangan parpol di Aras lokal dan dampak
otonomi desa. Dalam perkembangan dinamika politik rakyat Arumsari memiliki
intensitas yang bisa merusak seperti kekerasan, balas dendam, keresahan dan
pertentangan.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Sistem politik
lokal rakyat desa harus dipandang sebagai elemen yang dinamis didalam aras desa
dinamika rakyat yang berhubungan dengan sistem politik lokal yaitu perjuangan
pemilikian tanah, munculnya kelompok solidaritas dan faksionalisasi golongan
politik. Perjuangan pemilikan tanah sering menimbulkan konflik seperti
keresahan bahkan kerusuhan dari kelompok kuli dengan pihak bekel. Banyak kelompok ini berpindah pekerjaan menjadi pedagang dan
buruh di pabrik. Sedangkan solidaritas kelompok muncul karena dua kekuatan
besar yaitu PKI dan PNI dimana sebagai bukti solidaritas yaitu kasus pemukulan
yang dilakukan oleh partai PNI dan orang yang dipukuli adalah orang PKI, namun
pelakunya dibebaskan karena hakim yang melaksanakan pengadilan adalah seorang
dari PNI.
Perkembangan
pemerintahan Desa Arumsari memicu dampak dari peristiwa atau konflik yang
muncul pada saat pemilu . Di desa Arumsari telah diadakan pemilu kades yang ke
empat. Mereka yang mencalonkan adalah para pemimpin informal desa pada tataran
menengah sampai yang tinggi. Namun lewat kader-kader inilah yang memicu
timbulnya konflik. mereka menggunakan
cara yang tidak rasional dalam pemilu seperti mengundang dukun. Perkembangan
organisasi LMD/LKMD muncul sebelumnya telah ada institusi yang berfungsi untuk
membantu anggota masyarakat desa yang sedang menghadapi kesulitan untuk
kebutuhan sehari-hari. Organisasi ini bekerja sama dengan pamong desa agar
rakyat menjadi sadar dan bersedia menyumbangkan pikiran, tenaga bahkan dana
untuk pembangunan desa. Selain itu perkembangan badan pengontrol pemerintah
desa mulai muncul dari adanya Rembug Desa, LMD, dan kemudian pada era reformasi
muncul institusi yang baru yaitu BPD (badan Perwakilan Desa) yang belum
terlihat kiprahnya dan fungsi secara jelas.
Sedangkan perkembangan
parpol yang ada di Aras lokal ini pun memunculkan masalah yang kompleks dimana
setelah runtuhnya rezim soeharto sehingga menjadikan parpol memiliki ruang
gerak yang longgar sampai ke aras desa dan parpol di Indonesia ini menganut
sistem kepartaian yang multi partai. Beberapa konflik parpol ini misalnya pada
saat kampanye yaitu insiden pemukulan terhadap peserta peserta kampanye, konflik antar partai.
Perkembangan otonomi rakyat di Desa Arumsari mempersiapkan diri untukmerubah
pola hubungan sosial politik yang demokratis dan adanya usaha persiapan untuk
mandiri di bidang sosial-ekonomi
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Ikhtisar
Negeri Lima Menara
Awalnya ada seorang anak yang bernama Alif yang
tinggal di sebuah desa dekat danau Maninjau, Bukittinggi, Sumatera Barat. Alif
ini baru saja lulus madarasah tsanawiyah di dekat desanya. Alif termasuk anak
yang cerdas dan memiliki prestasi yang cukup membuat bangga orangtuanya. Ia masuk 10 besar peraih NEM tertinggi
se-kabupaten Agam. Alif memiliki rencana bersama teman dekatnya, yaitu Randai.
Bersama rindai, Alif ingin melanjutkan
studi ke jenjang SMA terbaik di Kota. Akan tetapi, rencana itu tidak terwujud,
karena ibu Alif kurang setuju untuk menyekolahkan Alif ke jenjang SMA. Alif
berharap ayahnya mendukung untuk masuk ke SMA. Dalam kenyataannya ayahnya lebih
mendukung ibunya. Sampai akhirnya Alifpun berdiam diri di kamar, mogok bicara
selama kuarang lebih tiga hari. Dalam pemogokan bicara alif mengirim surat
dengan Pak Etek Gindo, yang sedang belajar di Mesir. Beliau menyarankan Alif melanjutkan
studinya ke Pondok Madani, karena disana banyak kenalan beliau yang fasih
bahasa Arab dan bahasa Inggris berasal dari sana.
Akhirnya Alif menerima usul dari pak Gindo ini dan
Alif pun mengutarakan niatnya untuk melanjutkan studi di Pondok Madani, di Jawa timur kepada ibunya. Ibu dan ayahnya cukup terkejut
mendengar keputusannya, dan akhirnya ayah Alif mengantarkannya ke Jawa timur
menaiki bus kurang lebih tiga hari dengan diantar oleh ayahnya. Sesampainya di
Pondok Madani, Alif dan ayahnya melakukan tur mengelilingi pondok. Penerimaan
untuk menjadi murid di Pondok Madani harus lulus berbagai tes tertulis dan
lisan.setelah belajar Alif pun diterima menjadi murid disana. Alif memiliki
teman dekat yaitu, Said dari Surabaya, Atang dari Bandung, Baso dari Sulawesi,
Raja dari Medan, Dulmajid dari Madura. Mereka sering berkumpul di kaki menara
masjid.
Alif seperti melupakan mimpinya yang ingin belajar di
SMA favorit di kota. Namun suatu hari, Randai mengirim surat bahwa dirinya
telah diterima di salah satu SMA favorit di kota. Kegalauan Alif muncul kembali
tapi dengan rutinitas, canda dan tawa
membuat ia lupa sejenak. Namun ,tak terasa ujian telah datang, ujian pertama
kali bagi mereka. Seperti halnya sekolah setelah ujian pasti ada liburan Alif
tidak pulang tetapi ia berlibur ke Bandung dan mengelilingi Bandung. Setelah
itu, Said mendesak Alif, Baso dan Atang untuk main ke Surabaya mereka pun pergi
ke ke Surabaya dan berjalan-jalan ke pasar Ampel. Ada berita yang cukup
menghebohkan yaitu kedatangan keluarga ustad khalid dan yang membuat heboh anak
putri ustad Khalid yang bernama Sarah. Karena pondok Madani ini untuk
laki-laki. Alif mendapat tantangan dari teman-temannya untuk bisa berkenalan
dengan putri ustad tersebut namun selalu gagal, setelah berkali kali gagal,
Alif pun mendapat kesempatan berkenalan dengan Sarah. Dia ingin mewawancarai
ustad Khalid karena ingin masuk ke UKM jurnalistik.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Setelah menjalani sekolah ia akan segera lulus dengan menpersembahkan
pagelaran dengan judul adalah The Great Adventure of Ibnu Batutah. Dengan semua
hambatan dan persiapan yang membutuhkan lama, kerja keras dan usaha yang kuat. Mereka menampilkan
pagelaran yang memukau, dan mendapat pujian dari kiai Rais. Ujian kelulusan pun datang tetapi mereka sedih
karena Baso harus pulang merawat neneknya yang sakit. Alif kembali gundah dan
ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun berkat motivasi dan keikhlasannya
melepas mimpi ke perguruan tinggi . Dia bersemangat dan berkata Man Jadda Wajada” Siapa yang
bersungguh-sungguh, akan Berhasil. Akhirnya setelah lulus ia sukses bersama
temannya dan bertemu di luar negeri sebagai seorang jurnalis terkenal.
II.
TINJAUAN TEORITIS
Teori Struktural Fungsional Van
den Berghe
Dikemukakan bahwa struktural
fungsional memiliki beberapa ciri umum dalam perespektif teori ini:
·
Masyarakat
harus dianalisis secara keseluruhan, selaku sistem yang saling berhubungan.
·
Hubungan
sebab akibatnya bersifat jamak dan timbal balik.
·
Sistem
sosial selalu ada dalam keadaan keseimbangan dinamis.
·
Integrasi
sempurna tidak pernah terwujud, setiap sistem mengalami ketegangan dan
penyimpangan namun cenderung di netralisir
melalui institusionalisasi.
·
Perubahan
yang terjadi dari struktur sosial pada dasarnya berlangsung secara lambat,
lebih merujuk pada proses penyesuaian ketimbang perubahan revolusioner.
·
Perubahan
adalah hasil penyesuaian atas perubahan yang terjadi di luar sistem,
pertumbuhan melalui diferensiasi, dan melalui penemuan internal.
·
Masyarakat
terintegrasi melalui nilai-nilai bersama.
Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons
Parsons berpendapat akan
perubahan sosial yang terjadi, harusnya dianalisis dengan studi struktur sosial
terlebih dahulu ketimbang analisis proses dan perubahan. Menurut parsons
perubahan sosial yang terjadi dapat dipahami melalui struktur terlebih dahulu. struktural yang dimaksud dalam teori
struktural fungsional ini adalah suatu sistem, dimana sistem didefinisikan
sebagai dua unit (aspek psikologis manusia, para individu, atau aspek
psikologis kelompok) atau lebih yang saling berinterkasi yang mana sistem yang
dimaksud selalu tertanam di dalam situasi yang mengelilinginya. Setiap sistem
pun memiliki 4 fungsi memaksa, artinya setiap sistem harus menghadapi dan harus
berhasil menyelesaikan masalah yang dianggap sebagai fungsi tersebut,
diantaranya: adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola yang
tersembunyi.
Teori Struktural Fungsional Neil
Smesher
Teori
fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh ahli ini lebih mengutamakan
pada keteraturan, dan mengabaikan konflik sebagai penyebab dari perubahan
sosial. Menurut Smesher, masyarakat dipandang sebagai satu kesatuan sistem
sosial yang terdiri atas elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu
dalam keseimbangan. Asumsi dasarnya adalah, setiap struktur dalam sistem
sosial, fungsional terhadap yang lain. Atau perubahan yang terjadi pada suatu
bagian akan membawa perubahan pula pada bagian yang lain. Sebaliknya jika tidak
fungsional maka strukturr akan hilang dengan sendirinya. Ekstreemnya teori ini
mengemukakan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi
suatu masyarakat. Fungsi yang dimaksud dalam teori ini adalah akibat-akibat
yang dapat diamati yang emnuju adaptasi atau penyesuaian atas sebuah
sistem.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
III.
KERANGKA ANALISIS
Kerangka
Analisis Civil Society
Sistem
politik diartikan sebagai kaitan antar unsur atau elemen politik
yang fungsional. Adapun terdapat elemen-elemen yang menyusun sistem politik local yang terdapat di ArumSari, yaitu dinamika politik rakyat
Arumsari, perkembangan pemerintah Desa Arumsari, perkembangan LKM/LKMD,
perkembangan Badan pengontrol pemerintah desa, perkembangan parpol di Aras
lokal dan dampak otonomi desa. Dalam elemen perkembangan
dinamika politik rakyat Arumsari memiliki intensitas yang bisa merusak seperti
kekerasan, balas dendam, keresahan dan pertentangan.
Kerangka Analisis
Negeri Lima Menara
IV.
ANALISIS
Analisis
bacaan “Civil Society”
Dilihat dari
Teori yang
dikemukakan oleh Parsons memandang bahwa Teori Struktur Fungsional menjadi satu
kesatuan yang dianalogikan dengan tubuh manusia. Jadi, pada kenyataannya
masyarakat selalu mengalami perubahan. Pada bacaan, terdapat mekanisme yang
terjadi pada saat pemilihan Kepala Desa
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Pada bacaan
terdapat kebiasaan yang dilakukan di Desa Arumasari yang selalu mengadakan
malam tirakatan dengan menyediakan makanan, minuman, dan rokok secara gratis.
Hal tersebut dapat menjadi aspek kebakuan dan pengukuran yang ada pada
masyayrakat Arumsari.
Pada bacaan juga
terdapat ciri-ciri masyarakat modern yang menjelaskan bahwa adanya peristiwa
Pilkades ini mampu mempengaruhi pola pelaksanaan pemerintahan yang semula sudah
dapat bersifat kolektif dan kompak menjadi tanpa pola yang jelas (kalau tidak
mau disebut sebagai pola persaingan dan saling menjatuhkan).
Pada teori
Struktural Fungsional berpendapat bahwa pada masyarakat terdapat sebuah
perubahan yang terjadi di masyarakat. Pada bacaan, ada beberapa contoh
perubahan yaitu Lembaga yang semula bersifat independent ini kemudian diambil
alih oleh dan dikooptasi oleh rezim Orde Baru untuk mendukung kelestarian
kekuasaan Orde Baru. Kemudian muncullah semacam institusi pengganti yang
bersifat tidak bebas dan tidak mandiri, tetapi tergantung dan menjadi alatnya
pemerintah menguasa politik local (pada halaman 140).
Analisis Film “Negeri Lima Menara”
Berdasarkan asumsi-asumsi struktural fungsional
maka:
1.
Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem daripada
bagian-bagian yang saling-berhubungan satu sama lain.
Dalam film
Negeri 5 Menara, dapat
dibuktikan dengan bahwa baik pegajar, santri, dan
lingkungan yang ada di Pesantren Madani saling berhubungan dan merupakan suatu sistem yang memiliki struktur
berupa aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing individu.
2. Integrasi
sosial tidak pernah tercapai secara sempurna, tetapi secara fundamental sistem
sosial selalu bergerak ke arah keseimbangan dinamis.
Perubahan yang terjadi bersifat dinamis karena dalam waktu tertentu dapat diamati
perubahannya. Hal ini dapat dilihat pada film
Negeri 5 Menar, perubahan sosial yang terjadi misalnya
diadakannya hal / kegiatan baru yaitu nonton
bareng bulutangkis piala Thomas dan Uber Cup yang selama ini tidak pernah
dilakukan, hal ini menunjukan dengan seiring
berjalannya waktu, aturan-aturan yang ada di pondok
pesantren tersebut berubah menjadi tidak terlalu kaku selama hal/kegiatan-kegiatan baru tersebut masih bersifat
positif.
3.
Hubungan pengaruh mempengaruhi diantara bagian-bagian
tersebut adalah bersifat ganda dan timbal-balik.
Terdapat hubungan sebab-akibat
dari segala perbuatan yang dilakukan,
sehingga menimbulkan hubungan yang bersifat ganda, seperti Alif dan
teman-temannya yang dihukum gurunya karena
mereka terlambat masuk masjid.
4.
Sekalipun disfungsi (ketegangan dan penyimpangan) namun dalam
jangka panjang akan teratasi melalui institusionalisasi.
Ketegangan yang terjadi
di film Negeri 5 Menara
bersifat kepada individu yang berada dalam struktur sosial tersebut, misalnya saja Baso yang
harus pulang kampung untuk merawat neneknya, serta Alif yang ingin keluar dari
pesantren dan kembali mengejar mimpinya bersekolah di Bandung. Pada kasus Alif
keinginannya sejak lama untuk bersekolah di Bandung sempat terbuka saat ibunya
dan pihak pesantren mau mengurus kepindahan Alif, namun pada akhirnya Alif
yakin bahwa sekolah di pesantren adalah jalan terbaik dan hal itu mengurungkan niat Alif
untuk bersekolah
di Bandung.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
5. Perubahan-perubahan
dalam sistem sosial umumnya terjadi secara gradual melalui penyesuaian dan
tidak revolusioner.
Perubahan yang terjadi dalam sistem sosial,
khususnya pada tingkat individu berlangsung secara gradual, yaitu secara bertahap.
Seperti pada perubahan yang dialami oleh Alif. Pertama Alif merasa terpaksa untuk melanjutkan
sekolah di pesantren, namun seiring berjalannya waktu dan mendapat
sahabat-sahabat baru di
pesantren, Alif mulai membangun serta berusaha mewujudkan mimpi barunya di pesantren. Alif juga sempat merasa bingung untuk
melanjutkan sekolahnya pada saat salah satu sahabtanya
yang meninggalkan pesantren, tetapi pada akhirnya Alif tetap
memutuskan untuk bersekolah di Pesantren Madani
6. Konsensus
adalah daya mengintegrasikan sistem sosial.
Cara konsensus berguna dalam mengintegrasikan sistem
sosial supaya menemui suatu kesepakatan yang dapat diterima berbagai pihak yang
terkait. Pada Film Negeri 5 Menara konsensus ini terlihat saat Kyai Rais berpidato di
depan santri di dalam masjid. Melalui kegiatan tersebut, Kyai Rais sebagai
pemilik otoritas di Pesantren Madani mengemukakan segala gagasan yang
dimilikinya dan disaksikan oleh para santri sehingga santri-santri yang tidak
sependapat bisa memberitahu langsung pada Kyai Rais
7. Perubahan
sosial terjadi melalui: “penyesuaian”; “pertumbuhan”; dan “penemuan baru”.
Perubahan seperti ini dapat dilihat dari persahabatan antara Alif, ,
Raja, Atang, Said, Baso, dan Dulmajid yang dipertemukan di Pesantren Madani.
Dengan segala tekad dan penyesuaian kehidupan di pesantren tersebut, mereka berkembang menjadi anak yang aktif. Bahkan mereka juga sering
membuat gebrakan atau
ide-ide baru yang menimbukan perubahan
yang berpengaruh terhadap kehidupan di
lingkungan pesantren, contohnya pada saat mereka meminta Kyai Rais untuk memperbaiki generator yang sudah
tua dan mengusulkan untuk mengadakan acara menonton bersama pertandingan
bulutangkis. Mereka juga berani melakukan penemuan baru dengan mengikuti pentas
seni yang secara tradisi turun-temurun hanya diikuti oleh senior saja.
V.
PENUTUP
Perubahan sosial dapat terjadi karena banyak cara dan kondisi hingga
menyebabkan perubahan tersebut terjadi secara cepat ataupun lambat. Pada film
Negeri Lima Menara perubahan terjadi dimulai dari dalam diri seseorang yang
menjadi keyakinan untuk melakukan perubahan yang lebih besar meskipun tidak
sesuai dengan rencana sebelumnya. Sedangkan pada bacaan Perkembangan
Sistem Politik di Arumsari perubahan terjadi karena pengaruh lingkungan
sehingga merubah struktur tatanan yang sebelumnya sudah terbentuk terlebih
dahulu.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Roger Ritzer.
2007. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta [ID]. PT Fajar
Grafindo Persada.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.