ANALISIS KOMUNIKASI SALURAN PEMERATAAN INFORMASI DI PEDESAAN: KORAN MASUK DESA ATAU JARINGAN KOMUNIKASI SOSIAL ? Oleh : M. Alwi Dahlan KONDISI SOSIO-KULTURAL DALAM ERA TELEVISI TRANSNASIONAL Oleh : Veven S.P.Wardhana
Praktikum ke : 10 Hari, Tanggal : Senin, 21 November
2011
Ruangan : RK.U1.02 Mata Kuliah : Sosiologi Umum (KPM 130)
ANALISIS
KOMUNIKASI
SALURAN
PEMERATAAN INFORMASI DI PEDESAAN: KORAN MASUK DESA ATAU JARINGAN KOMUNIKASI
SOSIAL ?
Oleh
: M. Alwi Dahlan
KONDISI
SOSIO-KULTURAL DALAM ERA TELEVISI TRANSNASIONAL
Oleh
: Veven S.P.Wardhana
Nama
Praktikan
Yudha Bayu Jati Nugroho
(E14110116)
Nama
Asisten
M.Haikal Catur Saputra
(A24080056)
Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas
Ekologi Manusia
Institut
Pertanian Bogor
2011/2012
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Ikhtisar Bacaan I
Surat kabar
merupakan tambahan saluran informasi untuk masyarakat pedesaan, dengan
Proyek Koran Masuk Desa (KMD). Dalam
sepuluh tahun terakhir ini saja, berbagai sarana komunikasi telah diperkenalkan
untuk tujuan yang sama berupa media massa, yang paling menonjol adalah TV.
Disamping
itu terdapat kegiatan-kegiatan yang informatif baru yang diorganisir untuk
mempercepat pengaruh komunikasi, misalnya kelompok baca atau kontak tani.
Banyak keluhan dari masyarakat karena waktu mereka habis disita.
Banyak yang ingin
dicapai dan dijangkau oleh Koran Masuk Desa, tetapi konstelasi komunikasi
pedesaan secara keseluruhan belum menjadi pertimbangan yang mendalam. Surat keputusan Menteri Penerangan tentang KMD (No.
203A/Kep/Menpen/79) inti tujuan KMD adalah meningkatkan gairah penerbit dan
jangkauan pers untuk mencapai daerah pedesaan. KMD diharapkan akan mendorong
usaha penerbitan koran-koran lokal ditingkat kabupaten di masa depan. Titik
tolak adalah media sebagai saluran komunikasi , bukan komunikasinya itu
sendiri. Masih ada hanbatan yang dapat digolongkan kepada masalah-masalah
‘pemerataan kemampuan”. Sementara itu adanya persaingan berat dari media lain
yang lebih dahulu masuk desa.
Sasaran pemerataan
adalah golongan ekonomi atau informasi lemahyang tidak mempunyai biaya untuk
saluran komunikasi dan informasi Sasaran ini tidak dapat dilepaskan dari
pembangunan sendiri. Dalam konteks inni, tujuan komunikasi pembangunan adalah
untuk mendorong pembangunan bukan terutama yang dalam insdustri media tetapi
justru yang diluarnya. Komunikasi mungkin dapat menunjang perubahan, tetapi
perubahan dapat terjadi tanpa komunikasi, sementara komunikasi dapat terjadi
tanpa perubahan.
Ikhtisar Bacaan II
Resolusi komunikasi dan informasi
kenyataannya telah dan kian menampakkan sosoknya di era globalisasi sekarang
ini. Ir. J Parapak, di depan sidang Asia-Pasifik Broadcasting Union (ABU), di
Bali, November 1992, menyatakan bahwa menjelang tahun 2000, seratus saluran TV
akan memenuhi udara kawasan Asia-Pasifik via berbagai satelit. Tersudetnya
batas-batas wilayah memang menjadi salah satu dari berbagai keniscayaan
“worldnet”.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Siaran Transnasional,terutama jika
dikaitkan dengan kondisi sosial-kultural masyarakat penerima siaran, pada
akhirnya menjadikan masyarakat tidak lagi terisolasi. Dahulu khusus kasus
Indonesia hanya TVRI yang bisa diterima masyarakat siarannya. Belakangan
disandingi, dan disaingi TV swasta.
Tata nilai yang ditawarkan siaran
transnasional televisi sedikit banyak relatif berbeda dibandingkan dengan yang
selama ini dianut. Apakah niai sosial-kultural lama akan ditinggalkan ataukah
tidak, hadirnya kesenian modern di Indonesia bisa dijadikan referensi.
Simbol-simbol lain, dan pandangan dunia (world view) yang berbeda pula
dibandingkan dengan tata nilai subkultur.
Keniscayaan yang bakal muncul dari
siaran ini adalah lahirnya kelompok baru. Atau setidaknya menjadi penegas “good
will” kemungkinan kelompok sosial baru. Negatif atau positfkah siaran TV transnasional
itu ? Tipologi sosial masing-masingnya akan mempengaruhi cara berpikir dan
pandangan dunianya. Pada kenyataannya siaran TV transnasional itu tidak
seimbang karena informasi hanya dari negeri Barat. Untuk melengkapi
ketidakseimbangan arus informasi ini, bisalah kita buka-buka buku W.J, Howell
Jr, dan lain sebagainya yang berkaitan.
Akankah kita minta bantuan para
pendekar post-modernism, untuk
melawan dominasi ini? Atau dengan membikin paket succes story negeri berkembang dan sejenisnya untuk disuplai dan
ditayangkan televisi transnasional.
Analisis Bacaan
I
a.
Komunikasi dua langkah
Penyampaian
informasi atau berita dari Walinagari ( Sumatera Barat ) kepada masyarakatnya.
Para pemuka desa
menjadi jalur komunikasi antara pemerintah dan masyarakat desa.
b.
Ketarkaitan dengan
komunikasi tradisional
Komunikasi antar
masyarakat desa dalam menentukan pilihan untuk memilih media komunikasi dan
informasi.
Kebiasaan
tradisional masyarakat desa di Indonesia, mempunyai pemuka-pemuka masyarakat
yang mempunyai pengaruh langsung atas kelompoknya, dan sebagai tempat bertanya.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Analisis Bacaan II
a.
Komunikasi dua langkah
Komunikasi dari
televisi kepada masyarakat.
b.
Keterkaitan dengan
komunikasi tradisional
Komunikasi antar
masyarakat desa dalam menentukan pilihan untuk memilih media komunikasi dan
informasi.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.