PRAKTIKUM KEBISINGAN OPERASI PEMANFAATAN HUTAN >> Hasil dan Pembahasan
HASIL
Tabel 1 Frekuensi kebisingan chainsaw saat Stationer
Arah Jarak (m) Frekuensi
(dB)
Pusat 0 90,6
Utara 1 87,2
2 84,6
3 83,0
4 81,1
5 79,7
Rata – rata 82,22
Barat 1 88,1
2 84,1
3 82,2
4 81,2
5 80,8
Rata – rata 83,28
Timur 1 87,0
2 86,6
3 81,0
4 79,6
5 79,4
Rata – rata 82,72
Selatan 1 86,4
2 83,0
3 78,2
4 77,2
5 76,3
Rata – rata 80,22
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Tabel 2 Frekuensi kebisingan chainsaw saat operasional
Arah Jarak (m) Frekuensi
(dB)
Pusat 0 121,1
Utara 1 107,6
2 101,7
3 98,9
4 96,9
5 96,8
Rata – rata 100,38
Barat 1 104,7
2 101,1
3 98,2
4 96,6
5 95,5
Rata – rata 99,22
Timur 1 107,1
2 103,4
3 100,1
4 97,8
5 96,7
Rata – rata 101,02
Selatan 1 100,8
2 97,1
3 94,9
4 91,8
5 90,6
Rata – rata 95,04
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
PEMBAHASAN
Kebisingan telah menjadi salah satu jenis pencemaran yang
sangat diperhatikan, karena berdampak terhadap kesehatan. Berbagai dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sepakat memasukkan dampak kebisingan sebagai
menu wajib dampak besar penting yang harus dikelola. Pengertian kebisingan
terkait tempat kerja menurut Kepmenaker No 51 tahun 1999 adalah semua
suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses poduksi dan
atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran. Kebisingan ditempat kerja adalah semua bunyi-bunyi atau
suara-suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat produksi di
tempat kerja.
Dari hasil pengamatan kebisingan terhadap alat pemanenan
hutan (pada praktikum ini digunakan Chainsaw),
didapatkan hasil pada kondisi stasioner rata – rata kebisingan yang di dapatkan
pada pusat sebesar 90,6 dB, arah utara sebesar 82,22 dB, arah barat sebesar
83,28 dB, arah timur sebesar 82,72 dB, dan arah selatan sebesar 80,22 dB.
Sehingga suara yang ditimbulkan pada kondisi stasioner antara 80,22 – 90,6 dB.
Sedangkan pada kondisi operasional rata – rata kebisingan yang didapatkan pada
pusat sebesar 121,1 dB, arah utara sebesar 100,38 dB, arah barat sebesar 99,22
dB, arah timur sebesar 101,02 dB, dan arah selatan sebesar 95,04 dB. Dari data
hasil juga terlihat bahwa bila semakin dekat ke sumber kebisingan hasil dB
didapatkan semakin besar, namun dampak suara bising ini dipengaruhi juga oleh
factor lain seperti, arah angin, penghalang sumber suara, dan perawatan dari
mesin itu sendiri.
Untuk jarak aman kebisingan pada ketentuannya yaitu ≤ 85 dB
dan pada saat praktikum, dalam keadaan mesin dihidupkan stasioner pada jarak
+/- 2 m sdh termasuk aman, karena suara yang ditimbulkan < 85 dB. Sedangkan
pada keadaan mesin saat operasional jarak aman minimal seharusnya lebih jauh
dari 7 – 8 m, karena pada saat praktikum, jarak terjauh 5 m suara yang di
dengar masih mencapai +/- 95 dB.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.