PAPER PRAKTIKUM BIOMETRIKA HUTAN Kelompok 9 (Senin) DOSEN Dr. Ir. Budi Kuncahyo >> SIMULASI MODEL PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN LANDSCAPE DI DAS HULU CILIWUNG
TUGAS
MK.BIOMETRIKA HUTAN
(SIMULASI
MODEL PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN LANDSCAPE DI DAS HULU
CILIWUNG)
Oleh
:
Kelompok
9
1.
Arief
Firmansyah E14110014
2.
Taufik
Iman Z E14110040
3.
Sofyan
Arief E14110060
4.
Elsa
Puji Hartati E14110066
5. Farahiyah Nurfillaily E14110114
Dosen :
Dr.Ir.Budi Kuncahyo,Ms
DEPARTEMEN
MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
PENDAHULUAN (file asli unduh disini)
Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan
satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam
tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku pemanfaat
terhadap sumberdaya alam tersebut. Manusia sebagai
penduduk dalam wilayah DAS
memiliki kecenderungan untuk bertambah jumlahnya, sehingga dalam proses pemanfaatan ruang dan
sumberdaya di dalamnya, terjadi intervensi tata guna lahan yang kemudian
berpengaruh terhadap fungsi hidrologi dalam kesatuan wilayah DAS.
Kebutuhan penduduk yang paling
mendasar adalah lahan pemukiman dan lahan pekerjaan. Hal ini menyebabkan
terjadinya alih guna lahan yang pada awalnya merupakan ruang terbuka hijau
menjadi ruang terbangun. Ruang terbuka hijau selalu menjadi korban karena
adanya anggapan bahwa lahan hijau tidak termasuk dalam mekanisme ekonomi pasar
dan mempunyai nilai pasar yang kalah oleh harga tanah.
Seiring dengan perkembangannya,
kawasan hulu DAS Ciliwung semakin mengalami peningkatan jumlah penduduk yang
berimbas kepada perubahan lanskap dengan bergesernya pemanfaatan ruang di
dalamnya. Jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Ciliwung menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada tahun 2008 adalah 240.685
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,91% per tahun. Jumlah penduduk
yang terus bertambah sedangkan luas lahan tetap menyebabkan penduduk terpaksa
melakukan alih guna lahan. Beberapa kawasan yang seharusnya menjadi daerah
resapan air telah beralih fungsi menjadi ruang terbangun sehingga fungsi
hidrologi wilayah ini semakin menurun yang dicerminkan dalam kemampuan lahan
dalam meresapkan curah hujan cenderung semakin menurun. Oleh karena itu, studi
pada lanskap kawasan hulu DAS Ciliwung perlu dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perubahan pemanfaatan ruang dan
koefisien aliran permukaan serta kemungkinan proyeksinya pada masa yang akan
datang sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pengembangan
kawasan.
Tujuan
1.
Menganalisis
pengaruh petumbuhan penduduk terhadap perubahan lanskap di kawasan hulu DAS
Ciliwung, dan
2.
Membuat model simulasi untuk kondisi 15 tahun ke depan
METODE (file asli unduh disini)
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan
model ini adalah laptop yang berisikan program Ms word dan Stella. Bahan
yang digunakan adalah data jumlah penduduk dan luasan RTH (Ruang Terbuka Hijau)
yang terdiri dari hutan, kebun campuran, sawah/tegalan, kebun teh dan lahan
terbuka dari skripsi.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Langkah Kerja
Data yang digunakan, yaitu :
Langkah
kerja dimulai dengan menggunakan data kepadatan penduduk antara 2000 hingga
2008, sebesar 5.66 jiwa/Ha/9 thn sehingga didapatkan 0.63 jiwa/Ha/thn dan
luasan kawasan Hulu DAS 10249 Ha. Sehingga didapatkan jumlah penduduk 0.63 x
10249 = 6446 jiwa. Pertumbuhan penduduk di kawasan ini sebesar 2.94% dari
jumlah penduduk dan kematian sebesar 1% dari jumlah penduduk. Setelah
didapatkan perubahan penduduk setiap tahunnya, dimasukan kedalam persamaan
regresi sederhana yang sudah ada dari setiap penggunaan lahan. Setelah itu,
luasan setiap penggunaan lahan dijumlahkan lalu di bandingkan dengan RTH yang
sudah ada/ stok RTH. Selisih dari RTH
stok dan RTH dari persamaan menghasilkan luasan yang harus dilakukan penanaman.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
HASIL DAN
PEMBAHASAN (file asli unduh disini)
Penggunaan
lahan dan penutupan lahan dapat memiliki pengertian yang sama
untuk hal-hal tertentu,
namun sebenarnya mengandung
penekanan yang berbeda. Penutupan lahan berkaitan dengan jenis
kenampakan yang ada di permukaan
bumi. Sedangkan penggunaan
lahan berkaitan dengan
kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu (Lillesand dan Kiefer 1997
dalam Janudianto 2004). Penggunaan
lahan dikelompokkan ke
dalam dua golongan besar yaitu
penggunaan lahan pertanian (tegalan, sawah, kebun, hutan lindung dan
sebagainya) dan penggunaan lahan bukan pertanian (permukiman, industri,
rekreasi, pertambangan dan sebagainya).
Menurut
Vink (1975 dalam Sudadi et al. 1991),
perubahan atau perkembangan penggunaan dan penutupan lahan dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu faktor alami seperti iklim, topografi, tanah atau bencana
alam dan faktor manusia berupa aktivitas manusia pada sebidang lahan. Faktor
manusia dirasakan berpengaruh lebih dominan dibandingkan dengan faktor alam
karena sebagian besar perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh aktivitas manusia
dalam memenuhi kebutuhannya pada sebidang lahan yang spesifik.
Kependudukan merupakan salah satu
komponen yang penting dalam perencanaan suatu kawasan. Faktor penduduk juga memberi pengaruh yang besar dalam perubahan kualitas lingkungan suatu DAS karena dengan bertambahnya
penduduk maka turut terjadi
penambahan ruang kehidupan seperti perumahan,
sarana sosial, sarana ekonomi dan sarana lain yang tentunya akan mengkonversi penggunaan ruang seperti ruang terbuka
hijau (RTH).
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Ruang
Terbuka Hijau (RTH) suatu kota adalah ruang-ruang terbuka (open spaces) di berbagai tempat di suatu wilayah perkotaan yang
secara optimal digunakan sebagai daerah
penghijauan dan berfungsi,
baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
kehidupan dan kesejahteraan manusia (Nurisjah 1997). Menurut Danoedjo (1990),
RTH dapat berupa lahan dengan kepadatan bangunan sangat rendah. Ruang terbuka
ini dapat berupa lahan kosong tanpa perkerasan,
lahan dengan tanaman
dan sebagainya. Pengadaan
RTH dalam bentuk-bentuk di atas
dimaksudkan agar air hujan dapat meresap ke dalam tanah (mengalami infiltrasi).
Pada
analisis ini, land use yang digunakan sebgai RTH adalah hutan, kebun teh, kebun
campuran, sawah/ tegalan dan lahan terbuka. Pada pemodelan ini bertujun untuk
mengetahui hubungan antara pertambahan penduduk dengan perubahan ruang terbuka hijau selama 15 tahun
kedepan. Pada persamaan regresi yang ada, bahwa pertambahan penduduk
berpengaruh negatif terhadap luasan ruang terbuka hijau. Hal ini dibuktikan
bahwa setiap kepala keluarga membutuhkan lahan sebagai tempat tinggal.
Pemodelan
ini digunakan simulasi selama 8 tahun, pada tahun 2000 jumlah penduduk 156456
jiwa dan laju pertambahan penduduk adalah 2.94% dari kepadatan penduduk 0.64 jiwa/ha/thn. Luasan kebun campuran dan
sawah tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan penduduk. Lahanterbuka bertambah
sebesar 41 Ha selama 8 tahun lalu konstan. Skenario yang dilakukan untuk
menambah luasan RTH dengan adanya penanaman sebanyak 20% dari selisih RTH
akibat pertambahn penduduk dengan stok RTH yang ada. Pemodelan ini bertujuan
sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan pemerintah daerah dalam membangun RTH.
Saran dari kita selain penanaman adalah pembangunan vertikal dalam membangun
pemukiman masyrakat, seperti membangun rumah susun sehingga pembuatan model
pembangunan ini tidak memerlukan luasan yang besar.
Kesimpulan (file asli unduh disini)
Seiring dengan bertambahanya jumlah penduduk, terjadi
perubahan luasan RTH. Sedangkan untuk kebun campuran dan lahan pertanian
bersifat tetap selama 9 tahun. Untuk lahan terbuka terjadi peningkatan sebesar
41 ha selama 9 tahun tersebut.Pemodelan ini dibuat sebagai acuan bagi
perencanaan pembuatan kebijakan untuk menambah luasan RTH seperti penanaman.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Daftar Pustaka (file asli unduh disini)
Hartanto,
Dicky. 2011. Pengaruh Pertumbuhan
Penduduk Terhadap Perubahan Lanskap
Di Hulu Das Ciliwung.[Skripsi]. Program Studi Arsitektur Lanskap.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
(file asli unduh disini)
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.