RANGKUMAN ANALISIS KEBIJAKAN KEHUTANAN UAS
RANGKUMAN ANALISIS
KEBIJAKAN KEHUTANAN UAS
>PERSPEKTIF
TEORITIS ATAS ANALISIS KEBIJAKAN<
1. Definisi
= Analisis Kebijakan adalah
subbidang diterapkan yang isinya tidak bisa ditentukan oleh batas-batas
disiplin tapi apa pun muncul sesuai dengan keadaan waktu dan sifat masalah
"(Wildavsky, 1979).
2. Pemicu/indicator
analisis kebijakan
a.
Proximity
: Sebuah isu yang
memiliki dampak langsung pada unit atau pembagian kementerian , atau menteri
b.
Krisis
: Sebuah pembangunan yang
tampaknya di luar kendali
c.
Implikasi
penelitian baru : Bahan
dalam domain publik yang menunjukkan pendekatan baru untuk masalah tertentu
3. Tujuan analisis
a.
Akuntabilitas:
Untuk menunjukkan
pencapaian tujuan
b.
Pengetahuan:
Untuk memperluas tingkat
pemahaman dari isu tertentu
c.
Peningkatan
Program: Analis Kebijakan
yang tidak bertanggung jawab untuk pengiriman Program
4. Langkah
langkah dalam analisis kebijakan formal
a.
Masalah
Definisi: Secara singkat
menjelaskan masalah
b.
Latar
Belakang dan Konteks: Penjelasan
kecenderungan dalam bidang kebijakan
c.
Pilihan:
Analisis biaya dan
manfaat meringankan masalah / memperbaiki situasi
d.
Kesimpulan:
Sebuah pernyataan
mengakui legitimasi Masalah kebijakan
e.
Rekomendasi:
Satu set tertentu
pernyataan yang menggambarkan, di detail, pilihan yang lebih disukai
5. Kerangka
analitik
a.
Konstitusi
/ Hukum. Meneliti masalah
berdasarkan peran konstitusional dan tanggung jawab administrasi.
b.
Institusional
/ Struktural. Masalah
kebijakan Menganalisis dari pandangan kementerian, departemen atau lembaga
c.
Disiplin. Menggunakan alat-alat disiplin akademis
(mis: ekonomi, psikologi) untuk memandu analisis.
d.
Politik
/ Pragmatis. Mendasarkan
analisis atas pernyataan dan komitmen dari partai politik yang berkuasa atau
pemerintah jarak pandang
e.
Normatif. Mengandalkan pertimbangan etika atau
moral dalam resep solusi
6. Pilihan
pilihan
a.
Waktu:
Proposal dapat
diimplementasikan secara instan atau lebih periode beberapa tahun.
b.
Pengeluaran:
Hasil / dampak kebijakan
tersebut akan tergantung pada komitmen keuangan
c.
Sumber
Daya Manusia: Dampak
dapat bervariasi sesuai dengan ketersediaan staf
d.
Instrumen:
Analis memiliki beragam
instrumen untuk memanfaatkan dalam pelaksanaan
7. Kriteria
a.
Keinginan:
(1) Apakah proposal
konsisten dengan prioritas sosial, ekonomi dan internasional pemerintah ?,
b.
Kelayakan: (1) Dapatkah hasil dicapai dengan
menyarankan sumber daya ?
c.
Keterjangkauan: (1) Apakah pelaksanaan yang konsisten
dengan posisi fiskal pemerintah ?
d.
Penularan: (1) Memiliki rencana komunikasi yang
memadai disusun ?
e.
Kemenangan: (1) Apakah kebijakan menyelesaikan
masalah atau akan itu
dipandang sebagai langkah sementara yang memadai ?,
f.
Equity:
(1) Apakah warga
diperlakukan secara adil ?,
g.
Sustainability:
(1) Dapatkah kebijakan
dilaksanakan dengan cara sensitif
terhadap pertimbangan lingkungan ?,
>ANALISIS DAN PROSES KEBIJAKAN<
1. Dalam
proses pembuatan kebijakan, yg diperlukan bukan
hanya analisis “problem” tetapi juga analisis tentang “opsi kebijakan” atau “solusi” yg harus diambil serta analisis
tentang “implikasi/dampak” dari opsi
yg telah dan akan diambil --- Analisis kebijakan meliputi spektrum pengetahuanj
“dalam (in)” proses kebijakan, pengetahuan “untuk (for)” proses
kebijakan, dan pengetahuan “tentang (about)” proses kebijakan
2. Pengertian
analisis kebijakan: Aktivitas menciptakan pengetahuan
a.
tentang proses pembuatan
b.
dlm proses kebijakan
c.
stock pengetahuan
3. variasi analisis kebijakan
a.
analisis
kebijakan
i.
analisis
determinasi kebijakan
ii.
analisis
isi kebijakan
b.
analisis
untuk kebijakan
i.
monitoring
dan evaluasi kebijakan
ii.
informasi
untuk kebijakan
iii.
advokasi
kebijakan
>ISU DALAM KEBIJAKAN PUBLIK<
1. Isu
kebijakan lazimnya muncul karena telah terjadi silang pendapat (biasanya dlm
debat publik) diantara para aktor mengenai hal tertentu.
Timbulnya isu
kebijakan publik karena telah terjadi konflik atau “perbedaan persepsi”
diantara para aktor atas situasi problematik yg dihadapi oleh masyarakat
pada suatu waktu tertentu
2. Rumusan
sebuah isu sesungguhnya sangat bersifat “subjektif” --- pemikiran
pribadi seseorang
3. Isu
kebijakan public penting dicermati, ada 2 alasan penting
a.
adanya “kesadaran “tertentu dari sejumlah
komponen masyarakat
b.
Derajat keterbukaan/tingkat demokratisasi
suatu sistem politik negara
4. Media
dan konstruksi problem
a.
Dari perspektif pendekatan “konstruktivis”
dampak media thd problem sosial adalah aspek kunci dari proses “labelling”
krn media bisa menambah “sensitif” dan memperkuat sesuatu yang dilabeli sbg
“problem’’ (Wilkins, 1964)
b.
konstruksi problem
c.
menciptakan ancaman stereotif, dan pada akhirnya
mempengaruhi “opini public
d.
membuat suatu isu menjadi perhatian utama
publik, sehingga media sbg salah satu “agenda-setters”.
>ISU MASALAH DAN AGENDA KEBIJAKAN<
1. Problems
vs Issues
a.
Tidak semua problem menjadi issue
b.
Tidak semua “issue” bersifat problem
2. Alasan
kenapa isu lingkungan tidak mendapat perhatian besar
a.
Sering terjadi, sehingga dianggap hal yang biasa
b.
Disadari masalahnya sangat kompleks, dan sulit
mencari siapa yang salah
c.
Terkait erat dengan fenomena alam, diluar
control manusia
n Masalah
kebijakan àDalam
konteks kebijakan, maknanya sebagai “masalah kebijakan (policy problem)
yg berawal dari sebuah awareness of a problem (kesadaran adanya masalah
tertentu)
n Mengidentifikasi
masalah kebijakan àApa
yg dianggap sbg sebuah problem dan bagaimana problem didefinisikan akan
tergantung pada cara pembuat kebijakan menangani isu atau kejadian,,, Fakta-fakta sesungguhnya adalah sesuatu
yg tidak pernah berbicara sendiri, mereka perlu seorang “penafsir” (bisa para
ahli, lembaga, media, dll.)
n Beberapa kriteria agar isu dapat masuk
menjadi agenda kebijakan
o
Isu telah mencapai titik kritis tertentu
o
Isu telah mencapai tingkat partikularitas
tertentu yg dpt menimbulkan dampak
o
Isu telah membangkitkan emosi tertentu
o
Isu yg mempermasalahkan kekuasaan
o
Isu menyangkut suatu persoalan yg fasionable
n
Siklus Kebijakan –
Pembuatan kebijakan (Policy making) adalah suatu
proses yang terdiri dari tahap-tahap siklus politik yang saling terkait, yaitu:
formasi kebijakan, agenda kebijakan,
formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi
kebijakan (Dunn 2000).
o
Formasi
kebijakan = tahapan awal dalam proses pembuatan kebijakan
o
Agenda
Kebijakan = usulan kebijakan diagendakan oleh lembaga pembuat kebijakan dan
dibahas dalam proses perumusan kebijakan
o
Formulasi
Kebijakan = proses pembuatan kebijakan untuk merumuskan
materi kebijakan yang
menghasilkan rancangan kebijakan
o
Adopsi
Kebijakan = tahapan dimana suatu rancangan kebijakan diterima atau ditetapkan
secara resmi sebagai
kebijakan yang akan
diimplementasikan.
o
Implementasi
Kebijakan = tahapan dimana suatu
kebijakan yang telah ditetapkan (diadopsi) mulai
diberlakukan atau dilaksanakan
o
Evaluasi
Kebijakan = tahapan dimana suatu
kebijakan dievaluasi
kesesuaiannya, baik kesesuaian
substansi (materi, hiererki)
maupun kesesuaian capaian atau
aspek pelaksanaannya
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.