Ibukota Republik Indonesia Pindah Ke Kalimantan?, Janganlah........ Oleh : yudhabjnugroho
Ibukota
Republik Indonesia Pindah Ke Kalimantan?, Janganlah........
Oleh :
yudhabjnugroho
Beberapa minggu belakangan
terdengar santer isu pemindahan Ibukota negara dari DKI Jakarta ke beberapa
provinsi atau kota di daerah lain di Indonesia. Beberapa kota yang masuk dalam
daftar tersebut ialah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Balikpapan,
Kalimantan Timur. Sebenarnya yang dipindah mungkin hanya pusat pemerintahan
saja, dan pusat perekonomian tetap di Jakarta. Namun pemindahan pusat
pemerintahan tentunya juga diiringi dengan pembanguna fasilitas sarana dan
prasarana penunjang pemerintahan tersebut.
Pembangunan inilah yang
tentunya akan membuka keterisoliran beberapa dareah di pulau kalimantan. Apalagi
kalimantan merupakan salah satu pulau besar yang dimiliki oleh 3 negara,
Malaysia, Brunei darussalam dan Indonesia. Tentunya membangun fasilitas di
Kalimantan akan lebih membuat ‘halaman depan’ Indonesia ini lebih menarik. Banyak
warga Balikpapan pun yang senang dengan usulan berikut.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun inilah yang menjadi
polemik, sebagian warga Kalimantan yang ‘melihat’ dari sisi sebaliknya justru
khawatir, jika wacana pemindahan ibukota negara ini terlaksana dan mengerucut
ke Kalimantan. Kalimantan yang terkenal dengan julukan “Paru-paru Indonesia”
lambat laun akan terlupakan. Dibalik nama ‘pembangunan’ tentunya mengorbankan
ribuan hektar hutan di Kalimantan. Dan perlu diketahui, Kalimantan termasuk
pulau yang tidak ada gunung berapi sehingga, ekosistem, Air dan kesuburannya
ditunjang dari keberadaan Hutan. Lain halnya dengan pulau Jawa yang banyak
gunung berapi.
Kalimantan pun akhirnya sebagai
‘Padang pasir yang berpermadani’, mengapa?. Karena tanah dikalimantan merupakan
tanah liat aluvial, bukan tanah yang bagus untuk pertanian, bukan tidak mungkin
jika hutan kalimantan diibaratkan sebagai permadani, dibuka, dibabat, digusur
dengan dalih pembangunan, Kalimantan akan kekeringan, tandus, dan panas. Karena
tidak ada tanah subur, tidak ada air, dan udara semakin menyengat, ingat
kalimantan daerah khatulistiwa sepanjang tahun ‘hujan matahari’. Belum lagi
halnya dengan Masyarakat Adat Dayak, yang nantinya bakal tergusur, Hutan
Lindung, bahkan Kalaweit yang digagas Chanee berkebangsaan Perancis pun bakal tergusur.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Janganlah di Kalimantan, jaga
hutan kalimantan sebagai titipan bukan warisan. Biarkan gelar paru-paru
indonesia ini tetap tersandang, jangan biarkan dengan dalih pembangunan dan
pemerataan kesejahteraan mengorbankan kebaikan Yang Maha Kuasa di bumi
Kalimantan. Masih banyak daerah lain yang lebih pantas, Makassar salah satunya.
Sekali Lagi.
Janganlah Kalimantan....
Sulawesi Sajalaaah.....
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.