MERDEKA !!!!
MERDEKA !!!!
Oleh : Yudha BJ
Nugroho
Apa yang
terlintas dibenak anda ketika mendengar kata itu?. Mungkin hampir 100 %
masyarakat Indonesia mengartikan ‘terbebasnya Nusantara dari belenggu penjajah
Belanda dan Jepang’. Ya begitulah yang diartikan oleh buku – buku sejarah
Indonesia dari mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan
perguruan tinggi. Namun dari kaca mata politik, ekonomi dan sosial, apakah
Indonesia sekarang sudah ‘benar – benar merdeka’?.
Tidak.
Secara jelas
saya katakan “TIDAK”, karena memang hakikatnya seperti itu. Mengapa?.
Kemerdekaan yang dicita-citakan pendiri bangsa ini seperti Soekarno, Hatta, M
Yamin, Soepomo dan masih banyak lagi, tentunya bukan kemerdekaan semu seperti
sekarang. Meminjam istilah yang diucapkan Bung Karno, ‘BERDIKARI’, Berdiri
diatas Kaki Sendiri, merupakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Bukan hanya
penyerahan jabatan saja, dari pemerintah Kolonial Belanda ke pemerintah
pribumi, kalau hanya seperti itu sama saja dengan tradisi pergantian pimpinan
negara setiap lima tahun.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Coba lihat
saja, apakah negara kita sudah sepenuhnya bisa BERDIKARI?. Belum, namun saya
tetap berharap cita – cita pendiri bangsa ini harus terwujud suatu saat nanti.
Saat ini Indonesia masih banyak bergantung dengan negara lain dalam memenuhi
kebutuhan warga negaranya, bahkan kebutuhan pokok pun masih banyak yang impor,
Beras, Tepung, Cabai, bahkan yang baru baru ini sangat kontroversi garam,
bayangkan saja negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang didunia,
garamnya impor, salahnya dimana?.
Hutang luar
negeri Indonesia saat ini terus meroket jumlahnya, tentunya cara hutangnya
negara bukan seperti kita yang ngutang
dengan teman dalam bentuk uang tunai. Hutang luar negeri indonesia didapat dari
pembangunan yang banyak dilakukan oleh pengembang dari swasta asing. Mudahnya
seperti ini, contoh, Indonesia ingin membangun jalan tol, namun APBN negara
tidak mencukupi jika dihitung2 sebagai biaya pembangunan tersebut, maka
pemerintah mengunjungilah negara2 ‘berduit’ dan menjelaskan bahwa Indonesia
ingin membuat jalan tol namun tidak cukup dana. Akhirnya muncullah negara X
yang menyatakan “Oke, saya akan bangunkan jalan tol untuk Indonesia sepanjang
manapun, biayanya biar kami yang talangi.
Nah, itulah hutangnya Indonesia, entah Indonesia mampu bayarnya kapan tidak
tahu, dan bahasanya diperhalus, “Investor”.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Andai saja
APBN kita berlimpah, tentunya pemerintah tidak perlu ‘jual kecap’ ke negara
lain hanya untuk membangun negara sendiri. Sama seperti kita, jika kita punya
uang, kita mau makan pun mudah tidak perlu pinjam uang teman. Indonesia kita
ini sebenarnya kaya kawan, coba di papua sana, 40 tahun gunung emas digali
belum habis sampai sekarang, tapi siapa yang kuasai, AMERIKA. Belum lagi hasil
tambang yang lain. ‘kok bisa Amerika punya tambang di negara kita?’.
Karena
dahulunya pemerintah kita kurang sabar menunggu ‘punya uang untuk cangkul
tanahnya sendiri’ jadi meminta tolong negara lain pinjam cangkul.
Yah,
bagaimanapun negara kita saat ini, kita yang menjalani, suka duka sampai
saatnya nanti pasti akan berubah menjadi suka cita. Cita –cita berdikari
pendiri bangsa masih tertanam di setiap jiwa anak bangsa. Kita sebagai generasi
penerus lakukanlah yang terbaik untuk negara ini.
“Jangan tanyakan apa yang akan negara berikan untuk kita,
tapi bersungguh sungguhlah dan berikan yang terbaik untuk negara”
MERDEKA!!!
-yudha bj nugroho-
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.