Mengapa Aku Harus Masuk Pesantren ?
Pendidikan
Agama
Pendidikan
merupakan sesuatu yang penting untuk saat ini, sangat mudah untuk mencari
banyak sekolah unggulan di berbagai pelosok daerah. Entah itu swasta maupun
negeri semuanya menawarkan program yang menarik untuk usia pelajar. Namun,
tanpa disadari kita hanya melihat pendidikan dari sisi keilmuan duniawi saja,
saintis, social bahkan kejuruan, tapi kita tidak melihat dari sisi spiritual
atau ilmu agama. Memang di sekolah – sekolah tentunya diajarkan tentang
pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut siswanya, Tapi apakah cukup?.
Melihat
kondisi pemuda usia produktif sekolah, nampaknya pendidikan agama di sekolah
belum cukup untuk mengontrol kehidupan berperilaku mereka. Ah, itukan Cuma mencari jati diri saja, adakalanya mereka sadar,
celetukan ini seakan menjadi pembelaan diri bagi orang tua atau siapapun yang
menganggap perbuatan tersebut wajar, tapi apakan yang berkata seperti ini juga
berlaku saat anak – anak nya atau saudaranya meninggal dunia karena sudah
terlambat over dosis narkoba? Kecelakaan motor dijalan?
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Image
Buruk
Masyarakat
umum cenderung memandang pesantren sebagai tempat pendidikan bagi orang nakal,
atau bahkan image sekarang yang sedang memandang miring pendidikan islami,
malah beranggapan sarang teroris, astagfirullah.
Padahal anggapan tersebut hanya berasal dari oknum atau berasal dari katanya – katanyaobrolan orang – orang
sekitar. Image buruk ini ditambah pula dengan pemberitaan di televisi yang
cenderung mengarahkan pada islam ekstrimis, yang suka berbuat onar, tidak
pancasilais, merusak kerukunan umat, dan sebagainya.
Pemberitaan media yang seperti itulah yang saat ini mengaburkan citra pesantren di mata masyarakat. Pendidikan keagamaan seakan menjadi momok menakutkan dan dikhawatirkan menjerumus ke arah yang menyimpang. Padahal jika ditilik kebelakang,para tokoh pendiri bangsa ini banyak yang berasal dari kalangan ulama, santri, bahkan guru.
Pemberitaan media yang seperti itulah yang saat ini mengaburkan citra pesantren di mata masyarakat. Pendidikan keagamaan seakan menjadi momok menakutkan dan dikhawatirkan menjerumus ke arah yang menyimpang. Padahal jika ditilik kebelakang,para tokoh pendiri bangsa ini banyak yang berasal dari kalangan ulama, santri, bahkan guru.
Kehidupan
yang Teratur
Selain
pendidikan agama yang diutamakan, kehidupan berasrama yang menjadi nilai tambah
dari kehidupan pesantren secara tidak langsung mengajarkan hidup majemuk dengan
bersosialisai dan bertemu teman dari berbagai ras, suku dan latar belakang,
sehingga mereka dapat belajar menghargai dan menerima perbedaan. Kehidupan yang
teratur juga memberi pembiasaan bagi santri, bangun pagi, belajar bersama, jam
makan, jam mandi, ibadah, bersih – bersih dan lainnya.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.