Alangkah Merdekanya Negeri Ini, Katanya ?
Alangkah Merdekanya Negeri Ini, Katanya ?
Oleh : Yudha BJ Nugroho
[16
Agustus 2018]
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau kesehatan warga negaranya bukan prioritas. Bahkan BPJS menjabut 3 jaminan
kesehatan baru-baru ini.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau mencari pekerjaan bagi warga negaranya saja begitu sulit.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau ketimpangan sosial antar masyarakat masih begitu terasa.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau mencukupi kebutuhan air bersih saja harus membayar mahal.
Gambar1 : Potret suram |
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-3030644623537642",
enable_page_level_ads: true
});
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau sumber daya alam negeri ini bukan sepenuhnya negara kita yang menerima
manfaat.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau listrik dan BBM masih terus merangkak naik harganya, padahal negeri kita
mempunyai cadangan minyak bumi berlimpah, dan matahari yang bersinar sepanjang
tahun, [PLN dengan Solar Cell mengapa tidak?].
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Gambar2: Merdeka ? |
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau kita warga negara, tidak bisa menjadi tuan di tanah kita sendiri.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau rasa aman sudah hilang dari sekitar kita, bahkan untuk jalan sendirian di
siang hari di tengah kota Jakarta pun terasa menakutkan.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-3030644623537642",
enable_page_level_ads: true
});
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau masih panjang antrian penerima sembako, padahal kita hidup diatas tanah
yang subur.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya,
kalau isu SARA kembali menjadi momok menakutkan bagi sebagian kecil masyarakat
minoritas.
Alangkah merdekanya negeri ini, katanya, kalau
masih tergantung dari belanja impor daripada menggunakan produk dalam negeri.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Alangkah Merdekanya negeri ini, katanya, Kalau .
. . . . . .
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.