Kenapa Rupiah Terpuruk?
Oleh: Denny Siregar
[6 Sept 2018]
"Jelasin dong, kenapa sih
dollar?"
Tanya seorang teman di warung kopi. Dia
memang tidak pernah pegang dollar, *hanya bingung saja melihat orang kok ribut
sama dollar. Dollar naik. Rupiah lemah.* Itu saja yang dia baca. Ah, aku harus
berfikir keras untuk menjelaskannya secara sederhana.
Gambar 1 : Obrolan Dollar (Sumber : https://www.ngopibareng.id/imagecache/thumbnail-20180904191744faf867fc-60cd-4db0-99ec-c2d59410c0b2.jpeg) |
"Gini deh. Elu punya duit disimpen
di BRI. Dari BRI elu dapet bunga atau keuntungan misalnya 1 % setahun.
Tiba-tiba elu ditawarin koperasi simpan pinjam untuk investasi di tempatnya.
Keuntungan yang dikasih 10 % setahun.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Kira-kira elu mau pindahin duit lu dari
BRI ke koperasi itu ngga ?"
"Iya dong. Lumayan kan dapet untung
10%, dari pada simpen di BRI cuman dapet 1%" kata temanku sambil seruput
kopinya. Meski gak ngerti dollar, dia pedagang sayur yang sukses. Dia juga
investasi rumah kos kecil-kecilan.
"Nah. Bayangin
BRI itu = Amerika.
Koperasi itu = Indonesia.
Elu adalah investor. Jadi elu pindahin
duit lu dari BRI ke koperasi. Dengan begitu elu dapet untung 10 % dan koperasi
dapet duit untuk jalanin usahanya. Sampe disini jelas, kan ?" Dia
ngangguk-ngangguk kayak burung perkutut.
Kuteruskan. "Nah, lagi si koperasi
ngerjain proyek pake duit elu, tiba-tiba si BRI ada masalah. Dia butuh duit
cash besar-besaran. BRI lalu mengumumkan, siapa pun yang simpan duit di BRI
dapet keuntungan 8 persen.
Kira-kira elu gimana ? Tertarik masukin
duit ke BRI ?"
Temanku berpikir sebentar. "Ya
tertarik lah.." katanya. "Kenapa ?" Tanyaku. "Kan
keuntungan di koperasi lebih besar ?"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Temanku tersenyum, "Iya memang,
keuntungan koperasi lebih besar dari BRI. *Tapi gua lebih percaya ma BRI,
soalnya dia Bank besar dan kuat. Jadi duit gua aman.* Kalau koperasi itu kan
kecil, risikonya lebih tinggi. Kalau selisih keuntungannya gak banyak antara BRI
ma koperasi, gua pilih yang aman deh.."
Begitulah pikiran banyak investor di
dunia.
Awalnya mereka ramai-ramai berinvestasi
di negara berkembang dengan menggunakan mata uang dollar sebagai mata uang
Internasional. Mereka mengejar keuntungan yang lebih tinggi di Indonesia,
Turki, Argentina dan banyak negara lainnya.
Lalu disaat Amerika - sebagai mbahnya
dollar - mengumumkan menaikkan suku bunganya, maka para investor yang tadinya
ada di negara berkembang, ramai-ramai menarik duitnya supaya bisa simpan di
Amerika. Mereka merasa lebih aman, karena Amerika negara kuat.*
Jelas saja negara berkembang - yang kita
analogikan dengan koperasi itu - limbung ngak keruan. Bayangin, lagi
asik-asiknya ngerjain proyek, tiba-tiba investor mau narik duitnya. Jelas gak
siap.
Kembalinya dollar ke Amerika inilah yang
membuat krisis ekonomi di banyak negara berkembang. Sesudah Turki,
Argentina baru saja mengabarkan bahwa mereka krisis.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Gambar 2 : Dollar (Sumber : http://ayooberita.com/foto_berita/950dolar%20as.jpg) |
Meski Argentina menaikkan keuntungan
bagi investor, para investor tetap merasa lebih aman menyimpan uang di Amerika.
Semakin Argentina menaikkan keuntungan, semakin investor lari. Mereka malah
makin takut, karena kalau sudah jor-joran begitu biasanya ada masalah dan
Argentina pun terpuruk.
Jadi situasi ekonomi global itu juga
menghantam banyak negara lain termasuk Indonesia. Ini memang bukan masalah
siapa Presidennya. Karena siapa pun Presidennya, pasti menghadapi situasi yang
sama.
Indonesia tidak berdiri sendiri,
situasinya dipegaruhi juga oleh situasi negara-negara sekitarnya.
"Jadi, siapa yang bayar kopi dan
tahu isi kali ini ?" Tanya temanku siap-siap pergi.
"Elu dong. Elu kan investor. Gua
kan cuman penulis.." Kuseruput kopiku dan pergi sebelum temanku protes,
"Kok gua mulu yang bayarrr ?"
Semoga tercerahkan
Dari Berbagai Sumber
Yudha bj nugroho
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.