Catatan Ayah : Birth Story, Tataplah Lazuardi Dunia Putri Kecilku
Oleh : Yudha BJ
Nugroho
[25 Maret 2019]
Mulai
postingan kali ini, ‘Catatan Calon Ayah’ berubah menjadi ‘Catatan Ayah’,
diresmikan secara penuh ketika putri kami, dari saya Yudha BJ Nugroho dengan
istri saya Isni Kurnia Wati lahir pada tanggal 21 Maret 2019 pukul 06:30 WITA
di Balikpapan.
Kelahiran
putri kami banyak membuat cerita tersendiri, yang rasanya pantas jika saya
tuliskan dan diceritakan atau dibaca, menjadi sejarah tersendiri bagi putri
kami.
Proses
persalinan tentunya membutuhkan serangkaian tahapan panjang. Mulai saat sang
bunda merasakan gelombang cinta yang hadir seiring dengan mulai bekerjanya
rahim menekan janin. Pada hari Senin dini hari pada tanggal 18 Maret 2019, saya
ditegur istriku jika gelombang cinta dari bayi kami mulai terasa. Janin didalam
perut istriku yang memang sudah melebihi masa cukup bulan, 41 minggu 6 hari (18
Maret 2019) mulai menunjukkan keinginannya untuk melihat secara langsung ayah
dan bundanya. Subscribe
Gambar 1 : Kami Bertiga |
Waktu
itu aku ditegur istriku saat sedang tidur lelap, sekitar pukul 01:00 Wita dini
hari. Seketika memang kami terperanjat antara girang dan khawatir kala
gelombang cinta itu datang. Beberapa minggu sebelumnya memang kami selalu
berharap tanda – tanda kelahiran itu segera hadir, apalagi usia kandungan ini
sudah 41 minggu, gundah dan gelisah terkadang membuat kami khawatir, mengapa
belum ada tanda – tanda kelahiran diusia kandungan yang sudah umur segini.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Sebenarnya
kami sudah mendapatkan ilmu yang cukup membuat kami merasa lebih tenang saat
tanda – tanda kelahiran ini belum juga datang. Kami mendapatkan ilmu Gentle
Birth yang kami dapatkan dari Klinik Griya Bunda Sehat (GBS), tempat kami biasa
konsultasi masalah kandungan. Salah satu dari ilmu yang kami dapat adalah,
‘Jika memang bayi belum mau lahir, mengapa harus dipaksa lahir, serahkan
semuanya pada Allah, jangan mendahului kehendak-Nya, dengan memaksakan
memberikan rangsangan (dalam istilah medis saat ini ; Induksi) di usia
kehamilan baru memasuki masa cukup bulan yaitu 38 minggu, atau bahkan Cesar’.
Tunggulah
pada saatnya tanda – tanda kelahiran itu pasti hadir, sebagai makhluk, kami
terus berikhtiar, menyerahkan semuanya pada Allah, dan berikan afirmasi positif
pada janin maupun diri sendiri, jika waktu yang dipilihkan Allah adalah wantu
yang terbaik. Ikhtiar yang kami lakukan banyak hal untuk mendapatkan Hormon
Oksitosin secara alami. Sebagai tambahan, Oksitosin merupakan hormon yang
membuat kontraksi tanda persalinan. Induksi dalam dunia medis menggunakan
tiruan dari hormon alami dari tubuh ini yang bernama Pitosin.
Hormon
oksitosin sebenarnya adalah hormon kebahagiaan. Intinya, hadirkan rasa bahagia
pada Ibu, maka hormon ini akan terproduksi dengan sendirinya. Banyak hal yang
kami lakukan, seperti Makan Durian Monthong, jalan – jalan ke Mall, jogging
setiap weekend, wisata kuliner, dan lain sebagainya.
Sampai
pada akhirnya saat tengah malam itu istriku mengeluhkan kontraksi, meskipun
intervalnya belum rapat, kami bersepakat untuk ke Griya Bunda Sehat esok hari. Siang
hari pada Hari Senin, 18 Maret 2019 sehabis Dhuhur kami berangkat menggunakan
motor, nah dari ilmu yang kami dapatkan pula, disaat hamil tua lewatilah jalan
yang bergelombang, agar membantu janin turun kebawah, ilmu inilah yang kami
praktekkan.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Sesampainya
di Griya Bunda Sehat, istriku di VT, dan dicek DJJ dari janin kami. DJJ atau
menghitung detak jantung bayi adalah salah satu cara mengetahui kondisi bayi
apakah sejahtera atau tidak. Alhamdulillah ternyata di VT istriku tengah bukaan
1, yang artinya proses persalinan akan segera tiba, dan janin kami pun dalam
kondisi yang bahagia (detak jantung normal). Karena masih dalam bukaan 1, kami
dianjurkan untuk pulang dahulu dan kembali saat bukaan mulai bertambah atau
interval kontraksi yang semakin rapat.
Tanpa
disangka pada hari berikutnya Selasa, 19 Maret 2019 bertepatan dengan usia
kehamilan istriku 42 minggu, pukul 04:00 Wita menjelang subuh, istriku menegur
kalau kontraksinya cenderung rapat dan merasa lebih sakit. Seketika kami
memutuskan untuk langsung beragkat ke Griya Bunda Sehat menggunakan taksi
online. Kekhawatiran bertambah ketika kami memesan Grab-Car, kami sudah
mendapatkan driver yang mengambil order kami, namun kami menunggu hingga 10
menit, namun driver tak kunjung datang, padahal diaplikasi, jarak lokasi mobil
dengan rumah kami hanya 1 menit.
Kamipun
memutuskan cancel order tersebut, karena istriku yang merasakan sakit yang
bertambah. Kamipun beralih memesan Go-Car, aplikasi yang berbeda. Sebentar
kemudian mobil datang bersama drivernya, dan kamipun segera berangkat menuju
GBS.
Sesampainya
kami di GBS, istriku langsung di VT, namun kami sedikit terkejut, karena hasil
VT masih dalam bukaan 2. Kami merasa, mengapa begitu lama?. Dari bidan GBS yang
kebetulan yang bertugas jaga adalah Bidan Ani dan Bidan Ayu, kami diberi opsi
apakah pulang atau tinggal di GBS. Kami mengambil saran untuk tinggal di GBS,
agar kondisi istriku dan janinnya dapat dikontrol lebih intens.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Selama
di GBS istriku tetap merasakan kontraksi, namun intervalnya naik – turun dengan
durasi kontraksi yang cenderung tidak stabil. Kala kontraksi datang banyak yang
kami lakukan, melakukan gerakan Dance of
Labour, duduk di Gym Ball jalan –
jalan sekitar GBS dan masih banyak lagi.
Kontraksi
ini lebih cenderung datang saat malam, karena memang oksitosin banyak
diproduksi di malam hari saat kondisi yang tenang. Sehingga dalam kesempatan
malam di GBS kami tidak bisa tidur nyanyak. Sampai pada Rabu dini hari, 20
Maret 2019 (UK 42 Minggu 1 Hari), kontraksi bertambah rapat dan sore harinya
istriku kembali di VT oleh Bidan Neny.
Hasil
VT membuat kami khawatir, bukaan 4 setelah semalam bermalam di GBS, para bidan
GBS pun selalu menghitung interval kontraksi pada istriku, namun hal unik dari
janin kami adalah, ketika bidan datang dan berniat untuk menghitung kontraksi,
rahim istriku malah lebih jarang kontraksi.
Hingga
akhirnya sehabis magrib, bidan Neny mengunjungi kami ke ruangan, dan
menjelaskan khawatir jika kondisi janin kenapa – kenapa, dan diputuskan oleh
bidan Neny untuk di rujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Sesampainya
di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, sekitar pukul 23:00 Wita, kontraksi demi
kontraksi seperti datang tak berjeda, padahal istriku tidak diinduksi, dan hal
ini berlangsung hingga subuh hari di tanggal 21 Maret 2019 (UK 42 Minggu 2
hari). Sepertinya janin ini memang ingin lahir di Rumah Sakit pikirku.
Qodarullah disubuh hari istriku di VT kembali dan menunjukkan bukaan 9.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Aku
bergantian dengan mertuaku untuk menjaga istriku yang sedang dalam masa
kontraksinya, kami bergantian menjaga karena menjalankan sholat subuh. Ketika aku
kembali dari sholat subuh sekitar pukul 06:00 Wita, proses crowning ini dimulai, hingga akhirnya pukul 06:30 Wita di tanggal
21 Maret 2019, putri pertamaku resmi lahir dengan BB 3390 gr dan panjang 48 cm.
Terima
Kasih nak, telah kuat selama didalam kandungan bunda, terima kasih nak, telah hadir
di tengah – tengah kami. Izinkanlah kami memanggilmu dengan nama dalam bahasa
arab yang memiliki arti harapan menjadi anak yang cantik, parasnya, hatinya,
dan juga sikapnya, dan menjadi penerang bagi siapapun disekitarnya, Zea Zayana
Nugroho.
Yudha BJ Nugroho - Ikuti Mags Ini Untuk Info Terbaru Subscribe
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.