Ada yang Memilih Mundur Dari Pangeran, Ada yang Berharap Jadi Raja
Oleh : Schrijver
Di
masa sekarang, begitu banyak lika – liku kehidupan yang berubah tanpa kita duga
sama sekali. Manusia saat ini hidup mengikuti sistem kapital, artinya semua
mengejar ekonomi untuk bertahan hidup ditengah lingkungan yang serba moneter.
Berita
dunia yang ramai belakagan ini adalah mundurnya Pangeran Harry beserta istrinya
Meghan Markle dari anggota senior Kerajaan Inggris. Meninggalkan gelar dan
status kebangsawanannya serta memilih untuk hidup sebagai orang biasa.
Padahal
jika dibayangkan, hidup sebagai Pangeran dan keluarga bangsawan kerajaan tentu diimpikan
banyak orang. Dengan segala kemudahan, baik ekonomi, fasilitas, dan segala
kemudahan lainnya. Pangeran Harry dan istrinya memilih untuk mandiri secara
finansial, dan pindah untuk tinggal di Kanada.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Dengan
keputusan ini, Pangeran Harry akan diputus pendapatannya sekitar Rp. 35 Milyar
/ tahun, dari subsidi sebagai anggota Kerajaan Inggris.
Gambar 2 : Infografis Pangeran Harry (Sumber : https://cdn.akurat.co/images/uploads/infografis_20200110_81E0W9.jpg) |
Jauh
ratusan kilometer dari Kerajaan Inggris, sampailah di daerah Purworejo, muncul
klaim Kerajaan Baru dari sebuah perkumpulan bernama Keraton Agung Sejagat.
Perkumpulan
ini sengaja mengundang media nasional dengan tujuan mengumumkan keberadaan
mereka. Lengkap dengan seragam yang sekilas mirip dengan seragam militer, para
pengikut kerajaan yang mungkin sebagai abdi dalem – nya, berbaris rapi
didepan sebuah bangunan yang dianggap sebagai keraton.
Gambar 3 : Abdi Dalem Keraton Agung Sejagat (Sumber : Twitter) |
Gambar 4 : Raja Keraton Agung Sejagat (Sumber : Twitter) |
Bagian
dalam keraton terdapat singgasana yang diduduki oleh Raja dan Ratu dari Keraton
Agung Sejagat, selain itu interior dari keraton dari foto yang tersebar
mengingatkan Penulis dengan interior dari gedung parlemen Negara Inggris.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Seperti
yang dijelaskan Raja mereka Totok Santoso Hadiningrat, bahwa Kerajaan ini
merupakan kelanjutan dari Imperium Majapahit sesuai janji Dyah Ranawijaya
dengan Portugis masa itu, jika 500 tahun yang akan datang kekuasaan barat di
dunia timur akan berakhir.
Sampai
tulisan ini dibuat (14 Januari 2020), pihak Kepolisian yang membawahi wilayah
hukum Polres Purworejo, belum melakukan pemeriksaan atas perkumpulan ini.
Informasi mengenai Kerajaan Agung Sejagat ini awalnya tersebar melalui platform
media sosial Facebook, yang seketika menyebar dan menjadi trending.
Sementara
itu, klaim kerajaan ini juga masih belum jelas mengenai wilayah kekuasaan dan
organisasi pemerintahan yang dijalankannya, hanya saja mereka kerap kali
melakukan pawai kirab di sekitar Desa tempat Keraton mereka berdiri.
Entah
benar atau tidaknya klaim keberadaan kerajaan ini, ataukah hanya demi
eksistensi dan konten viral yang sedang membudaya di negeri ini.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Dari
2 peristiwa yang saling berbeda pandangan ini, dapat disimpulkan sebenarnya banyak
orang di dunia ini hanya kurang rasa bersyukur. Melihat dari sisi pandang orang
lain, dan menganggap hidupnya akan lebih baik jika seperti orang lain tersebut,
tentu tak selamanya benar.
Berpikirlah
terbalik, jangan menganggap hidup orang lain lebih nyaman, tapi berpikir, pasti
ada orang lain yang berharap hidup nyaman seperti kita.
Seperti
sebuah ungkapan, “lihatlah orang dibawah mu, jangan melihat orang diatasmu,
dengan begini kau akan lebih mudah mensyukuri nikmat Tuhan mu”
---------------------
Penulis.
Schrijver.
Yudha
BJ Nugroho.
Copyright.
2020.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.