Mana yang lebih baik, membangun jalan menggunakan AMP Asphalt Mixing Plant atau Campuran Asphalt Hotmix?
Mana yang lebih baik, jalan dengan perkerasan aspal atau beton?
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa ada dua
jenis perkerasan jalan? Kenapa jalanan aspal lebih sering ditemui? Jika beton
lebih murah dalam perawatannya kenapa tidak cor aja semua jalanan?
Sebelum membahas lebih jauh mari kita
ketahui dulu tentang jalan dan berkenalan dengan perkerasannya.
Aspal dan Beton. Ilustrasi. Sumber : https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-ab2e2bcbbdef07d1ab1741804d78064a |
Jalan adalah prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian area darat, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di
atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.[1]
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Bahan perkerasan untuk jalan sendiri
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Aspal
Aspal. Ilustrasi. Sumber : https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-9714ee872f01d57a4f06debcf2ebde08 |
Aspal adalah bahan pengikat berwarna
hitam pekat, unsur utamanya adalah bitumen yang berasal dari hasil pengilangan
minyak bumi. Aspal digunakan sebagai bahan pengikat agregat dalam pengerjaan
pembuatan jalan.
Beton
Beton. Ilustrasi. Sumber ; https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-f592b6496c0d91b789abcf41c12916ba |
Beton adalah bahan komposit yang banyak
digunakan di bidang kontruksi. Beton terbuat dari campuran agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), semen dan dicampur menjadi homogen dengan
air. Beton digunakan karena ketahanannya terhadap tekanan yang tinggi.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Adapun sifat dari kedua bahan perkerasan
ini:
1.Aspal
a. Mempunyai daya
tahan (durabillity), sifat ini ditentukan oleh bahan
campurannya (agregat kasar, agregat halus), faktor pelaksanaan dan lainnya.
b. Kohesi dan Adhesi, kohesi adalah
kemampuan mengikat unsur-unsur aspal itu sendiri, sedangkan adhesi adalah
kemampuan aspal dalam mengikat agregat.
c. Peka terhadap
temperatur, sifat sensitivitas perubahan viskoelastisitas ketika
temperatur aspal berubah.
d. Kekerasan aspal, pada proses
pelaksanaannya aspal dipanaskan dan dicampur dengan agregat atau bisa juga
aspal panas disiramkan ke atas agregat yang telah disiapkan. Pada proses
pelaksanaan, aspal panas mengalami oksidasi hingga menjadi getas.
e. Viskoelastisitas, viskoelastisitas
aspal berubah pada temperatur tinggi dan akan kembali mengeras pada temperatur
rendah. Dari sifat ini dapat ditentukan pada temperatur berapa aspal dicampur
dengan agregat agar tercampur rata.[2]
2.Beton
a. Pengerjaan yang mudah
(workability), sifat pada beton segar berupa kemudahan pengerjaan
material beton yang dapat dilihat dari nilai slump. Beton yang mempunyai
keplastisan/kelecakan yang tinggi akan semakin mudah dalam pengerjaannya.
b. Kekuatan beton, beton memiliki sifat
getas, memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun kekuatan tariknya lemah.
Kekuatan beton dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti; umur beton,
faktor air semen, kepadatan, sifat agregat dan lainnya.
c. Modulus elastisitas, merupakan
perbandingan antara tegangan yang bekerja dengan regangan yang dihasilkan.
Modulus elastisitas beton umumnya ditentukan pada 25%-50% kuat tekannya.
d. Keawetan (durability), merupakan kemampuan
beton untuk bertahan dari korosi sesuai dengan yang direncanakan dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.[3]
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Untuk mengatahui yang mana yang lebih
baik di antara keduanya, mari kita lihat kelebihan dan kekurangan di kedua
bahan perkerasan ini:
Perkerasan Jalan Beton
Kelebihan:
·
Mampu menahan beban kendaraan yang berat dan lalu
lintas yang ramai
·
Lebih awet sehingga dapat menekan frekuensi perawatan
·
Tahan terhadap genangan air
·
Dapat dipakai pada struktur tanah yang kurang baik
tanpa perlu melakukan perbaikan
·
Material dapat dengan mudah dicari
Kekurangan:
·
Permukaan jalan dapat menjadi kurang rata yang
menyebabkan perlunya pengawasan yang ketat dalam proses pengecorannya
·
Biaya pembangunan dapat menjadi lebih mahal sesuai
dengan kualitas jalan yang sangat baik karena tujuannya adalah melayani lalu
lintas yang ramai dan kendaraan yang berat
·
Jika terjadi kerusakkan maka perawatan cenderung
rumit. Perbaikan jalan beton dilakukan dengan cara menumpang pada jalan
sebelumnya sehingga elevasi jalan mengalami kenaikkan
·
Warna dari beton yang cenderung gersang dan kering
dapat mempengaruhi psikologi pengguna jalan
Perkerasan Jalan Aspal
Kelebihan:
·
Permukaan jalan halus, tidak bergelombang, atau rata
memberikan kenyamanan bagi pengguna
·
Biaya pembangunan lebih murah
·
Jika terjadi kerusakkan perkerasan aspal dapat dengan
mudah diperbaiki karena hanya perlu mengganti bagian yang rusak saja
·
Warna hitam memberi kesan teduh dapat mempengaruhi
psikologi pengguna jalan sehingga merasa aman dan nyaman
·
Cocok untuk lalu lintas dengan kendaraan yang tidak
terlalu berat
Kekurangan:
·
Tidak tahan terhadap genangan air sehingga diperlukan
sistem drainase yang baik untuk mengalirkan air pasca hujan
·
Memerlukan struktur tanah yang baik maka dari itu
perlu dilakukan perbaikan tanah pondasi sebelum melakukan pembangunan
·
Frekuensi perawatan lebih tinggi sehingga biaya yang
dikeluarkan juga semakin tinggi
Lalu mana yang lebih baik?
Dalam membangun jalan, yang selalu
diperhatikan adalah aspek jangka panjangnya. Perkerasan mana yang lebih murah
dalam pembangunan dan perawatannya. Dari karakteristik kedua perkerasan yang
berbeda ini maka keluaran biaya yang diperlukan dalam pembangunan dan perawatan
juga berbeda. Akibatnya diperlukan pemilihan perkerasan yang disesuaikan dengan
kondisi lalu lintas dan kondisi di lokasi pembangunan.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Perkerasan beton yang selanjutnya kita
namakan perkerasan kaku (Rigid Pavement) mampu menahan beban kendaraan
yang berat melewati di atasnya. Perkerasan kaku dapat mendistribusikan beban
kendaraan ke lapisan tanah dengan secara merata. Perkerasan kaku juga dapat
digunakan pada semua jenis struktur tanah sehingga tidak diperlukan proses
perbaikan tanah. Perkerasan kaku sangat cocok digunakan pada lalu lintas yang
tinggi dan jalan pelayan kendaraan berat.
Lalu perkerasan aspal atau perkerasan
lentur (Flexible Pavement) adalah perkerasan yang sangat sering ditemui.
Perkerasan ini dapat melayani jalan dengan lalu lintas yang tidak terlalu ramai
atau dengan beban kendaraan yang tidak terlalu berat. Perawatan yang dilakukan
untuk perkerasan ini lebih mudah karena hanya perlu melakukan perbaikan pada
bagian yang rusak saja.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan di
lapangan kita bisa memilih perkerasan mana yang lebih cocok digunakan.
Perkerasan kaku akan lebih mahal pada investasi awalnya, namun untuk jangka
panjang perawatan yang dilakukan akan lebih sedikit sehingga dapat menekan
biaya. Sedangkan perkerasan lentur investasi di awal lebih murah, namun untuk
jangka panjang akan sering melakukan perawatan sehingga menambah beban biaya.[4]
Pernah menyadari jika di persimpangan jalan punya dua
jenis perkerasan?
Ini dikarenakan pemilihan yang
menyesuaikan kondisi lalu lintas. Di persimpangan jalan akan ada banyak
kendaraan yang menunggu, otomatis beban yang terdistribusikan ke permukaan
jalan akan semakin berat pula. Maka dari itu perkerasan di persimpangan jalan dipilih
yang paling kuat menahan beban, yaitu perkerasan kaku. Namun, setelah melewati
persimpangan jalan perkerasan jalan yang dipilih adalah perkerasan lentur
sesuai dengan kebutuhannya.
Catatan Kaki
[1] Jalan - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
[2] Fungsi, Sifat,
Jenis dan Analisis Pengujian Aspal
[4] Perbandingan
jalan beton dan aspal
Sumber : https://id.quora.com/Apakah-lebih-baik-membangun-jalan-menggunakan-aspal-atau-beton
-----------------
Schrijver.
Copyright. ©. 2020. Yudha BJ Nugroho. All
Right Reserved.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.