Air Mata Ibu Pertiwi Di Awal Tahun 2021
Air Mata Ibu Pertiwi Di Awal Tahun 2021
Belum hilang rasanya gempita meriahnya sambutan
dan harapan saat malam pergantian tahun 2020 menuju tahun 2021. Harapan lebih
baik, lebih sehat, dan lebih bangkit setelah setahun sebelumnya bermandikan
peluh menghadapi pandemi Covid 19.
Historiografi Bencana Awal Tahun 2021 di Indonesia. Ilustrasi. Dari Berbagai Sumber. |
Warga duniapun memiliki harapan yang sama. Setelah
berganti tahun dan mulai bermunculan produsen vaksin dunia yang berkompeten dan
mengklaim atas ujicoba produk mereka, harapan untuk kembali normal seperti
dahulu semakin besar.
Namun apalah daya, harapan negeri ini untuk
menyeka air mata nampaknya terlalu dini. Silih berganti musibah menghiasi bulan
pertama di tahun 2021 ini. Mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di
Kepulauan Seribu, Longsor di Sumedang, Gempa di Sulawesi Barat, Banjir Bandang di
Kalimantan Selatan, Meletusnya Gunung Merapi serta Gunung Semeru, dan Tanah
Longsor pula di Manado.
Pemberitaan musibah beruntun ini semakin
membuat nafas negeri ini tercekat. Sudah bertunai – tunai rupiah dikucurkan
untuk membuat negeri ini tetap bernafas, rakyat dipaksa kuat, dan dipaksa untuk
beradaptasi dengan situasi yang ada.
Entah berapa nyawa dan jiwa menjadi korban
dari rentetan kejadian ini, suatu keadaan yang bisa dianggap musibah, hukuman,
ataupun hikmah.
Beruntunglah bagi kita yang masih diberikan
kesempatan untuk bermuhasabah diri atas semua yang terjadi. Ada baiknya kita
melihat semua ini dari sisi hikmah, dan mencoba untuk berbuat baik dan sadar
bahwa umur sebenarnya bukan sesuatu yang spesial.
Dialah yang memiliki, dan Dia juga dapat
mengambil kapanpun Dia mau.
-----------------
Schrijver.
Copyright. ©. 2021. Yudha BJ Nugroho. All
Right Reserved.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.