Mengapa Minyak Goreng Langka ?
Ilustrasi Minyak Goreng. Sumber : Canva |
Tak habis – habis pemberitaan terkait dengan
kelangkaan minyak goreng ini. Antrean terjadi diseluruh ritel besar yang kerap
menjadi pemasok dan penjual minyak goreng sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi
(HET) yang ditetapkan pemerintah. Toko kelontong, pasar, jangan harap tersedia
minyak goreng dengan harga serupa. Seketika dimasa sekarang minyak goreng
menghilang dari pasar rakyat.
Panic
Buying masih menjadi rutinitas para ibu – ibu yang berburu minyak goreng
ini, bukan hanya mereka, bahkan bapak – bapak pun rela masuk dalam antrean,
sekadar mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Tak ayal, setiap
rumah saat ini menjadi penimbun minyak goreng dalam jumlah besar, yang biasa
dahulu hanya menyetok minimal 2 Liter, saat ini bisa 10 Liter setiap rumah. Itu
baru satu rumah, tinggal kalikan saja berapa jumlah KK di sebuah kota.
Seperti yang Penulis katakan pada tulisan
sebelumnya, jika mindset warga masih
seperti ini, kelangkaan akan terus terjadi. Perburuan minyak goreng akan
semakin masif, terlebih mereka khawatir saat bulan ramadhan nanti minyak goreng
akan semakin langka.
Kebijakan penetapan HET bagi minyak goreng
ini bagi Penulis sendiri adalah kebijakan yang kurang tepat. Mari kita berpikir
bersama.
Minyak goreng adalah salah satu komoditas
pangan yang penggunaannya stabil setiap hari, seperti komoditas pangan lainnya,
beras, cabai, sayur – mayur, yang setiap hari pasti akan selalu ada yang
membeli. Harga naik ataupun turun itu adalah mekanisme pasar, hukum ekonomi
yang berlaku, jika supply tinggi maka harga rendah. Kita tentu ingat saat harga
cabai tinggi dahulu menembus Rp. 100.000/Kg, apakah pemerintah menetapkan HET?,
tentu tidak. Maka kebijakan, impor cabailah yang tepat, perbanyak supply cabai,
maka harga cabai akan turun dengan sendirinya, dan stabil.
Pernah pula terjadi saat harga beras tinggi,
maka kebijakan operasi pasar dari BULOG yang paling tepat, menjual harga
dibawah harga yang tersedia di pasar, atau impor beras. Perbanyak stok
dipasaran, maka harga beras akan turun dengan sendirinya dan stabil, serahkan
semua pada pasar.
Bagi Penulis, cara terbaik bagi menstabilkan
harga komoditas pangan adalah kontrol stok, bukan menetapkan HET. Penetapan HET
tepat jika digunakan bagi komoditas yang bukan komoditas konsumsi harian,
seperti pupuk, obat – obatan, herbisida, yang penggunaannya terbatas, dan tidak
setiap individu memerlukan.
Kembali ke minyak goreng, pemerintah secara
spontan langsung menetapkan HET bagi minyak goreng, padahal di bulan januari,
stok minyak goreng ini baik curah maupun kemasan premium cenderung stabil di
ritel modern ataupun di pasar rakyat, hanya saja, harganya yang tinggi. Entah latah
atau pemerintah yang memang tidak memiliki kuasa penuh atas produksi minyak
goreng, maka penetapan HET lah yang dilakukan. Memang seperti kita ketahui
Perkebunan Besar Swasta (PBS) yang memiliki luasan lahan kebun sawit paling
banyak dibandingkan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) milik Negara.
Coba seandainya saat itu pemerintah
mengeluarkan kebijakan impor minyak goreng, atau moratorium impor CPO, dan mengalokasikan
untuk kebutuhan dalam negeri setidaknya beberapa bulan saja, yang intinya
memperbanyak stok minyak goreng dalam negeri, bisa jadi harga minyak goreng
akan turun dengan sendirinya, dan stok pun stabil.
Memang harga CPO di pasar internasional
sangat tinggi, PBS tentu mengejar harga tinggi ini untuk meningkatkan
keuntungan. Inilah jika PBS lebih memiliki pangsa perkebunan yang lebih luas
dibandingkan PTPN. PTPN Kelapa Sawit yang dikomandoi oleh BUMN hanya memiliki
luasan yang sedikit, dan lagi kebanyakan kebun tua dengan hasil rendemen yang
sudah menurun.
Mencabut kebijakan HET untuk saat ini
mungkin bisa menstabilkan hiruk pikuk perburuan minyak goreng, serahkan semua
pada pasar, biar pasar yang menentukan harga, tugas pemerintah hanya kontrol
stok, alhasil harga minyak goreng akan turun.
------------------
Schrijver.
Copyright. ©. 2022. Yudha BJ Nugroho. All
Right Reserved.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.