3 Ide Andalan Paslon Pilkada 2024 Soal Banjir di DKI Jakarta, Mulai dari Waduk Baru hingga Tanggul Laut Raksasa!
Potret Para Calon Gubernur (Cagub) Pilkada 2024 yang membahas persoalan banjir di DKI Jakarta. (YouTube.com / KPU Provinsi DKI Jakarta) |
YUDHABJNUGROHO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan debat terakhir sebelum penghitungan suara Pilkada 2024 untuk pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, pada 27 November 2024.
Debat ini berlangsung di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu, 17 November 2024, dan diikuti oleh paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), serta paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Debat terakhir cagub dan cawagub DKI Jakarta ini sebagian besar membahas isu lingkungan perkotaan, terutama masalah banjir yang masih menjadi perhatian warga setempat.
Penanganan banjir menjadi topik penting dalam diskusi antara tiga paslon pemimpin DKI Jakarta. Berikut ini adalah ringkasan lengkapnya:
1. Dharma-Kun Sebut Banjir Kiriman Bisa Jadi Air Minum
Dalam kesempatan tersebut, Dharma meminta masyarakat DKI untuk memberikan kesempatan kepadanya dalam menyelesaikan masalah banjir.
Cagub nomor urut 2 itu berkomitmen akan mengatasi masalah banjir dari hulu hingga hilir di DKI Jakarta, jika terpilih memimpin selama lima tahun ke depan.
“Berikan kami kesempatan dan kami selesaikan persoalan banjir ini dari hulu ke hilir, mulai dari normalisasi hingga naturalisasi,” ujar Dharma.
Dharma menganggap penanganan banjir perlu dilakukan secara terintegrasi agar isu dari hulu ke hilir dapat ditangani dengan baik.
“Kalau tidak terpadu, maka hasilnya tidak optimal,” jelasnya.
Selain itu, Dharma juga mengungkapkan mengenai dua waduk yang dianggap tidak dimanfaatkan dengan optimal, yakni Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi.
“Seandainya dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet, maka akan berbeda hasilnya,” tuturnya.
Pasangan Kun Wardana dalam debat itu juga membahas tentang pengelolaan air dari banjir kiriman yang dapat dimanfaatkan sebagai air minum bagi masyarakat.
“Seandainya manajemen paham dalam mengelola air supaya air dari banjir kiriman jadi air minum dengan teknologi,” tegasnya.
2. Tanggul Laut Raksasa Ala Pram-Doel
Cagub DKI nomor urut 3, Pramono, mengusulkan pembangunan tanggul laut raksasa dengan mangrove (Giant Mangrove Wall) yang dianggap bisa mengatasi banjir.
“Bukan hanya sekedar 'Giant Sea Wall' (Tanggul Laut Raksasa), kalau saya akan mengurus 'Giant Mangrove Wall' selain ekosistem dan ekologi juga jauh lebih bagus," tegasnya dalam kesempatan yang sama.
Pramono juga membahas tentang rencana Giant Sea Wall yang sudah menjadi Proyek Strategis Nasional, sehingga rencana pihaknya dinilai akan mendukung pemerintah pusat.
“Komitmen itu akan kami teruskan ditambahkan dengan menanam pohon mangrove yang menjadi kekuatan kita bersama,” jelasnya.
3. Ridwan-Suswono Sebut Soal Waduk Baru dan Sumur Resapan
Cawagub DKI nomor urut 1, Suswono, menyatakan bahwa mereka akan membangun waduk baru dan sumur resapan untuk mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta.
“Saya kira memang tadi sudah disinggung juga, perlunya dibangun bendungan atau waduk baru yang cukup signifikan untuk menahan agar laju air tidak langsung ke Jakarta,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Kemudian, Suswono mengacu pada data BPBD DKI Jakarta 2024 mengenai potensi kerugian akibat banjir yang dapat mencapai Rp2,1 triliun.
“Itu biaya cukup besar, oleh karena itu andai kita bisa menuntaskan persoalan banjir secara holistik, saya kira adalah satu keniscayaan dan memungkinkan untuk itu,” tegasnya.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.