Pasca Tragedi Kecelakaan Jeju Air Mantan Bos Korporasi Bandara Ditemukan Tewas, Kontroversi Proyek di Bandara Internasional Muan ?
Ilustrasi landasan pacu bandara untuk pendaratan pesawat terbang. (Unsplash.com / Rocker Sta) |
YUDHABJNUGROHO – Mantan pimpinan Korporasi Bandar Udara Korea Selatan, Son Chang-wan, ditemukan tidak bernyawa di kediamannya pada hari Rabu, 22 Januari 2025.
Son menjabat pada saat proyek pembatas beton atau localizer sedang dikerjakan di Bandara Internasional Muan, sebelum insiden Jeju Air terjadi pada hari Minggu, 29 Desember 2024.
Menurut laporan dari Yonhap, pihak kepolisian Korea Selatan menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki sebab-sebab kematian Son.
Ditambahkan, Son ditemukan sudah meninggal di rumahnya di Gunpo, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan pada hari Selasa, 21 Januari 2025 waktu setempat.
Selama periode 2018-2022, Son menjabat sebagai Presiden dari Korporasi Bandar Udara Korea (Korea Airports Corporation) yang merupakan badan usaha milik negara.
Dia dikenal sebagai pelopor dalam proyek pengembangan fasilitas yang meliputi renovasi localizer, yang kini terlibat kontroversi setelah insiden yang terjadi dengan Jeju Air di Bandara Internasional Muan.
Sampai saat ini, pihak berwenang di Korea Selatan mencatat bahwa ada 'tidak ada tanda-tanda penyusupan atau kejahatan' yang melibatkan Son.
Di sisi lainnya, belum ada kepastian mengenai penyebab kematian Son dan belum ada informasi jelas apakah mantan kepala bandara tersebut meninggalkan pesan terakhir di tempat kejadian.
"Belum ada kejelasan apakah almarhum sedang diteliti oleh pihak berwenang setempat, termasuk polisi," jelas seorang pejabat kepolisian di Korea Selatan.
Kemudian, apa alasan di balik kontroversi proyek pembatas beton di Bandara Muan? Berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Kronologi Insiden Jeju Air Menghantam Pembatas Beton di Bandara Muan
Menurut The Korean Herald pada hari Kamis, 23 Januari 2025, tim kepolisian di Provinsi Jeolla Selatan yang menyelidiki kecelakaan pesawat tersebut menyatakan bahwa Son tidak menjadi sasaran penyelidikan.
Selain itu, mantan pimpinan korporasi bandar udara tersebut tidak diinterogasi sebagai saksi dalam proses penyelidikan.
Di sisi lain, tragedi kecelakaan Jeju Air yang terjadi di akhir Desember 2024 di Bandara Muan merenggut nyawa setidaknya 179 penumpang dan awak pesawat.
Pesawat Boeing 737-800 tersebut meledak dan terbakar setelah melakukan pendaratan darurat tanpa roda dan kemudian menabrak pembatas beton.
Pembatas beton di ujung landasan Bandara Muan dituduh memperburuk situasi pada saat kecelakaan.
Proyek pembangunan pembatas beton di Bandara Muan dimulai oleh Korporasi Bandar Udara Korea pada bulan Mei 2020.
Pada waktu itu, Son masih aktif dalam tim sistem localizer untuk membantu pesawat dalam proses mendarat.
2. Bandara Muan Ditutup Hingga 18 April 2025
Menurut Reuters, penutupan Bandara Muan di Korea Selatan diperpanjang setelah kecelakaan Jeju Air.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan memutuskan untuk memperpanjang penutupan bandara tersebut hingga 18 April 2025.
Sebelumnya, Bandara Muan telah ditutup hingga 19 Januari 2025 karena adanya proyek perbaikan yang sedang dilakukan pada infrastruktur bandara untuk mendukung sistem pemandu pendaratan localizer.
Keputusan ini diambil setelah pemerintah melakukan pengecekan terhadap maskapai penerbangan dan bandara.
Perbaikan ini dianggap penting, termasuk dalam hal localizer dan fundamentnya untuk sembilan fasilitas di tujuh bandara, termasuk Bandara Muan.
3. Tragedi Jeju Air di Muan Airport Mengakibatkan 179 Korban Jiwa
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 2 Januari 2025, Yonhap melaporkan hasil pencarian yang dilakukan oleh kepolisian Korea Selatan di Bandara Internasional Muan.
Selain di Muan Airport, polisi juga menyelidiki Kantor Jeju Air dan lokasi di mana kecelakaan terjadi.
Kepolisian Korea Selatan telah mengeluarkan surat perintah penggeledahan karena dugaan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian.y©
Lebih lanjut, Polisi Provinsi Jeonnam, Korea Selatan, melaksanakan operasi penggeledahan di Muan Airport dengan menyatakan bahwa insiden pesawat Jeju Air telah menyebabkan 179 orang meninggal dunia.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.