Fakta Berbondong-bondong Mitra Makan Bergizi Gratis Mundur Karena Tidak Dibayar, Badan Gizi Nasional : Sedang Kami Atur
![]() |
Isu Mitra Makan Bergizi Gratis Mundur karena Tidak Dibayar. (x.com/korem142) |
YUDHABJNUGROHO – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi isu mundurnya mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia mengklaim bahwa rumor tentang pengunduran banyak mitra program tersebut tidak benar.
Dadan menyatakan bahwa masalah yang muncul berkaitan dengan metode pembayaran yang memerlukan mekanisme reimbursement.
"Sejauh ini, tidak ada mitra resmi BGN yang telah menerima kemunduran," ungkap Dadan ketika ditemui di kompleks parlemen pada Senin, 3 Februari 2025.
Dia menjelaskan bahwa mitra yang mengundurkan diri dari program adalah mereka yang tidak berhasil melewati proses verifikasi BGN, bukan masalah keterlambatan dalam pembayaran.
Perubahan Skema Pembayaran untuk Mitra MBG
Sebelumnya, terdengar kabar bahwa beberapa mitra MBG, terutama dari kalangan UMKM di berbagai lokasi, memilih keluar karena belum menerima bayaran.
Kondisi ini terjadi karena sistem pembayaran yang mewajibkan mitra untuk menanggung biaya operasional terlebih dahulu sebelum menerima uang pengganti dari pemerintah.
Namun, Dadan meyakinkan bahwa mulai Februari 2025, mekanisme reimburse tidak akan berlaku lagi. BGN telah merancang skema pembayaran baru yang menggunakan virtual account dengan metode lump sum.
"Mitra MBG akan mendapatkan pembayaran langsung ke rekening mereka secara simultan, tanpa perlu menanggung biaya operasional terlebih dahulu," jelas Dadan kepada wartawan.
Walaupun demikian, ia tidak dapat memastikan apakah dana operasional akan dicairkan secara langsung sesuai dengan rencana anggaran bulanan.
Saat ini, rincian mengenai pembayaran masih dalam proses pembahasan internal di Badan Gizi Nasional.
"Kami sedang membuat ketentuan yang lebih lanjut," ucap Dadan.
Anggaran dan Target Penerima Manfaat
Program Makan Bergizi Gratis memiliki total anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun 2025, serta menargetkan 15 juta penerima manfaat.
Namun, Presiden Prabowo Subianto telah meminta percepatan program ini agar dapat menjangkau hingga 89 juta orang. Untuk mencapai target tersebut, Dadan menyebut BGN memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.
"Bapak Presiden bertanya berapa dana yang diperlukan jika program ini dipercepat, dan kami memperkirakan sekitar Rp100 triliun," ungkapnya pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Komitmen Pemerintah Menghapus Sistem Reimburse
Dadan juga menegaskan bahwa pemerintah telah mengganti biaya yang dikeluarkan oleh mitra MBG dalam tahap awal program jalannya.
Dia menekankan komitmen pemerintah untuk menghilangkan sistem reimburse dan menggantinya dengan metode pembayaran langsung ke akun mitra.
"Mulai Februari, bukan lagi reimbursement, tetapi dana akan segera tersedia di rekening mitra," tegasnya pada Rabu, 29 Januari 2025.
Pengalaman Mitra dengan Sistem Reimburse
Sebelum ini, Kepala Chef Dapur Sehat Anak Bangsa dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jonie Kusumahadi, menyatakan bahwa anggaran untuk produksi makanan bergizi gratis selama ini menggunakan sistem reimburse.
Di bawah sistem ini, mitra MBG diharuskan mengeluarkan dana pribadi untuk pengadaan bahan makanan, yang kemudian diganti oleh BGN dalam waktu selama seminggu.
Dengan perubahan dalam skema pembayaran ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitas program Makan Bergizi Gratis dan memberikan jaminan finansial bagi mitra yang berkontribusi dalam penyediaan makanan bergizi untuk masyarakat.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.