Sejumlah Menteri Prabowo Mendadak Sowan Jokowi di Solo, PKS Singgung Soal ‘Matahari Kembar’ - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Sejumlah Menteri Prabowo Mendadak Sowan Jokowi di Solo, PKS Singgung Soal ‘Matahari Kembar’

    Pertemuan Presiden Prabowo dan Mantan Presiden RI Joko Widodo Desember 2024 lalu. (instagram.com/jokowi)

    YUDHABJNUGROHO
      Sejumlah pejabat dari Kabinet Merah Putih terlihat berbondong-bondong mendatangi kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah.

    Kunjungan ini berlangsung dalam suasana Lebaran, yang biasa disebut sebagai silaturahmi. Namun, dalam konteks peralihan kekuasaan, kehadiran para menteri ini memicu berbagai reaksi politik. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, memberikan komentarnya terkait banyaknya pertemuan para menteri dengan Jokowi. 

     

    Mardani berpendapat bahwa silaturahmi itu positif; meskipun ia mengingatkan akan kemungkinan timbulnya konflik kewenangan dalam pemerintahan. "Ya, silaturahmi itu baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," ucap Mardani kepada wartawan pada Jumat, 11 April 2025. 

     

    Ia menegaskan bahwa saat ini pemerintahan sudah berada di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan demikian, ia berharap agar perayaan Lebaran tidak disalahartikan sebagai pertanda adanya pengaruh ganda dalam struktur pemerintahan.

     

    "Jelas, presiden kita adalah Pak Prabowo dan ia telah menunjukkan tekad, kemampuan, serta komitmennya. Saya rasa Pak Prabowo juga tidak merasa tersinggung ketika ada menterinya berkunjung ke Pak Jokowi," lanjut Mardani. 

     

    Menurutnya, Prabowo Subianto selaku pemimpin negara pasti memahami hubungan pribadi antara menteri-menterinya dengan Jokowi. Namun, ia tetap menekankan pentingnya menghindari kesan adanya dualitas kekuasaan. "Pesan saya satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja sudah sulit, apalagi kalau ada dua," katanya tegas. 

     

    Kunjungan beberapa menteri ke kediaman Jokowi dimulai sejak Rabu malam, 9 April 2025, ketika Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala BKKBN Wihaji beserta keluarganya menemui Jokowi. 

     

    Keesokan harinya, giliran Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang melakukan kunjungan. Kemudian pada Jumat, 11 April 2025, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, tiba lebih dulu di rumah Jokowi. Dia menyatakan bahwa kedatangannya hanya bertujuan untuk bersilaturahmi dalam konteks Lebaran. Trenggono menekankan bahwa ia masih memiliki hubungan dekat dengan Jokowi. 

     

    "Silaturahmi dengan mantan bos saya, yang sekarang tetap bos saya," ujarnya sambil tersenyum setelah pertemuan. 

     

    Tak lama kemudian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengunjungi mantan Presiden RI tersebut. Ia datang bersama istrinya untuk bersilaturahmi serta menyampaikan doa dan permohonan maaf kepada Jokowi dan Iriana. 

     

    "Ini silaturahmi, karena Pak Jokowi adalah bos saya. Saya dan Ibu ingin bersilaturahmi, mohon maaf lahir dan batin, serta doakan Pak Presiden (Jokowi) dan Ibu (Iriana) sehat," ungkap Budi. 

     

    Meski ceritanya berpusat pada silaturahmi Lebaran, rangkaian pertemuan antara menteri-menteri kabinet dengan Jokowi tetap menciptakan spekulasi di masyarakat. Terlebih lagi, masa transisi pemerintahan masih menghadirkan dinamika politik yang sensitif. 

     

    Tindakan para menteri ini dapat dilihat dari beragam sudut pandang, baik sebagai bagian dari hubungan personal maupun sebagai sinyal politik. Namun, peringatan dari Mardani Ali Sera tampaknya menjadi penekanan yang penting: kesetiaan harus tetap satu, dan pemerintahan seharusnya beroperasi di bawah satu komando yang sah.y© 

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad